Tiga Besar Mulai Galau, Tim Pansel Open Bidding Masih Tunggu Rekomendasi Komisi ASN
KUNINGAN- Kendati dalam jadwal tahapan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama di lingkup Pemkab Kuningan ditetapkan tanggal 26 Maret lalu, namun rupanya molor hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Hal ini tidak terlepas dari belum turunnya rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Rekomendasi itu dibutuhkan supaya Bupati H Acep Purnama bisa menetapkan dan melantik satu pejabat dari yang lolos ke tiga besar. Praktis kondisi ini membuat pejabat yang lolos ke posisi tiga besar seleksi terbuka JPT dilanda kecemasan. Beberapa pejabat yang lolos ke tiga besar mengaku tidak terlalu tenang dalam bekerja, lantaran menunggu keputusan hasil seleksi terbuka. Semula pihaknya sudah yakin jika pelantikan dilangsung sesuai jadwal yakni tanggal 26 Maret lalu. “Mau tidak mau kondisi ini (belum adanya pelantikan, red) membuat saya dan rekan-rekan tidak tenang dalam bekerja. Sebab open bidding ini menentukan masa depan karir kami. Sebenarnya kami ingin proses tahapan terakhir dari seleksi terbuka JPT ini segera rampung, biar kami juga merasa tenang dalam bekerja,” tutur pejabat tersebut. Meski begitu, pihaknya memaklumi jika keterlambatan pelantikan pejabat hasil open bidding oleh bupati disebabkan situasi yang tidak menentu karena merebaknya virus corona. Mengingat untuk bisa melantik pejabat baru hasil seleksi terbuka, diperlukan rekomendasi dari Komisi ASN. “Sekarang kan di Jakarta, kondisinya sedang darurat. Mungkin dari pihak sekretariat tim pansel tidak bisa secara langsung menemui Komisi ASN. Bisa saja komunikasi antara sekretariat tim pansel dan Komisi ASN dilakukan melalui surat elektronik. Jadi, ya kuncinya harus bersabar,” tambah mereka. Ketua Tim Pansel Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi membenarkan jika rekomendasi dari Komisi ASN hingga saat ini belum turun. Rekomendasi ini dibutuhkan agar pejabat hasil open bidding bisa segera ditetapkan kemudian dilantik oleh bupati. “Belum... Belum turun mas. Pengajuan sudah dilakukan berbarengan dengan rekomendasi dari dewan terkait untuk posisi Sekretaris DPRD. Kami juga terus berkomunikasi dengan pihak Komisi ASN. Memang tidak bisa bertemu langsung disebabkan kondisi di Jakarta yang tidak memungkinkan. Jika rekomendasi itu sudah turun, pasti pak bupati akan segera menggelar pelantikan,” ujar Dian yang juga menjabat sebagai Sekda Kabupaten Kuningan tersebut didampingi Dodi Sudiana SSTP MSi. Dodi mengamini penjelasan dari ketua tim pansel. Menurut Dodi, pihak Komisi ASN belum memberikan rekomendasi terkait pengajuan tiga besar hasil seleksi terbuka JPT. Dia memperkirakan, Komisi ASN disibukan dengan pengajuan yang sama dari daerah lainnya. “Tidak hanya Pemkab Kuningan saja yang menggelar open bidding melainkan juga daerah lain. Jumlahnya cukup banyak. Mungkin ini yang membuat Komisi ASN belum memberikan rekomendasi. Ditambah lagi pemberlakuan libur karena wabah virus corona. Jika besok (hari ini, red) rekomendasi turun, mungkin Selasa dilakukan pelantikan pejabat terpilih,” sebut Dodi. Hal serupa dikatakan Bupati H Acep Purnama. Acep mengatakan, pelantikan pejabat hasil seleksi terbuka hanya tinggal menunggu waktu saja. Pasalnya, rekomendasi yang dibutuhkan belum turun dari Komisi ASN. Alhasil terpaksa harus menunggu hingga turun. “Sabar ya. Kalau rekomendasinya sudah turun, akan langsung digelar pelantikan. Sekarang kan sudah diajukan ke Komisi ASN, tinggal menunggu saja. Kalau saya sih pengen cepat-cepat, tapi ya rekomendasi belum turun. Mudah-mudahan saja bisa secepatnya turun dalam waktu yang singkat,” jawab bupati. Sementara itu, sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sudah bisa dipastikan akan ditempati oleh nama-nama yang sebelumnya dijagokan. Antara lain Sekretaris DPRD sudah pasti milik HM Nurdjianto, Kepala Dinas Kesehatan kemungkinan dijabat dr Hj Susi Lusiyanti MKes, Kepala Bappeda menjadi milik Ir Usep Sumirat, dan Direktur RSUD 45 ditempati dr Decky yang saat ini menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt). Untuk kepala SKPD lainnya, ada yang sudah aman namun ada juga yang memerlukan kerja keras. “Saya memperkirakan di luar Sekretaris DPRD, Kepala Dinkes, Kepala Bappeda dan Direktur RSUD 45, ada empat calon kepala SKPD yang posisinya relatif aman, sedangkan tiga lainnya masih gayeng alias gotot-gototan. Pak bupati sendiri yang akan menentuka siapa yang terbaik untuk memilih orangnya,” kata sumber Radar Kuningan. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: