PPP Kuningan Segera Muscablub, Nama Kandidat Calon Ketua Bermunculan
KUNINGAN – Nyaris satu tahun DPC PPP Kabupaten Kuningan mengalami kekosongan kepemimpinan yang definitif, sehingga untuk Ketua DPC PPP dijabat Plt dari DPP, Arya Permana Graha. Dalam waktu dekat, PPP pun akan segera menggelar Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub). Rencana Muscablub guna menentukan siapa kandidat Ketua DPC PPP Kuningan ke depan, muncul sejalan dengan usulan dari Pengurus Anak Cabang (PAC). Agenda ini pun langsung dibahas melalui rapat koordinasi (Rakor) DPC PPP yang dipimpin langsung Plt Ketua DPC PPP Kuningan Arya Permana Graha, di Sekretariat DPC PPP Kuningan, Jalan Raya Cilowa Kecamatan Kramatmulya, belum lama ini. Rakor tersebut dihadiri jajaran pengurus DPC, sejumlah PAC dan anggota Fraksi PPP DPRD Kuningan. Diantara yang hadir adalah Wakil Ketua DPC PPP H Yusron Kholid, mantan anggota DPRD KH Ajieb Ma’aly, beserta jajaran kepengurusan DPC lainnya. Sedangkan dari Fraksi PPP DPRD, hadir Ali Akbar, Drs H Momon Suherman, dan Iip Syarif Hidayat SE. Dalam rapat itu tidak terlihat Ketua Fraksi PPP DPRD Kuningan dr H Toto Taufikurohman Kosim, berdasarkan keterangan, ia dalam waktu bersamaan sedang rapat Pansus Evaluasi TNGC di gedung DPRD. Rapat DPC PPP ini berlangsung hingga menjelang petang dengan pembahasan materi ini persiapan jelang Muscablub. Usai rapat, Plt Ketua DPC PPP Kuningan Arya Permana Graha, langsung memberikan penjelasan kepada Radar Kuningan. Menurutnya, Rakor dilakukan antara DPC, PAC dengan Fraksi PPP DPRD Kuningan. Salah satu agenda internal membahas terkait persiapan Muscablub. “Agenda internal dalam Rakor adalah membahas persiapan Muscablub. Sesuai dengan SK yang dikeluarkan DPW PPP Jabar, Pelaksana Tugas (Plt) punya waktu paling lama satu tahun untuk melaksanakan Muscablub. Ini sudah disampaikan kepada kawan-kawan pengurus harian, paling telat berdasarkan SK Plt, berarti Oktober 2020 harus melaksanakan Muscablub,” jelas Arya. Namun kata Arya, ia menyampaikan kepada jajaran pengurus harian bahwa hingga saat ini kondisi Covid-2 19 belum tuntas atau belum terkendali secara utuh, terlebih pihaknya masih melakukan penataan organisasi sampai ke tingkat Kecamatan. Kendati demikian berdasarkan kesepakatan, dalam kondisi belum jelas kapan Covid-19 bisa tuntas, Muscablub PPP tetap harus dijadwalkan. “Kita sampaikan, dalam kondisi yang belum jelas ini apakah kita jadwalkan saja atau kita tunggu hingga keadaan kondusif (dari Covid-19). Ternyata mayoritas lebih setuju untuk tetap persiapkan Muscablub, karena itu yang ditulis dalam SK. Soal nanti setelah dijadwalkan misalnya September atau Oktober awal ternyata Corona belum tuntas, dan pengumpulan massa masih dilarang, ya kita harus menyesuaikan. Intinya kawan-kawan fleksibel saja untuk melaksanakan Muscablub sesuai instruksi wilayah,” ujarnya. Yang pasti, kata Wakil Sekjen DPP PPP itu, berharap agar regenerasi kepemimpinan DPC PPP Kuningan ke depan, terlepas siapapun yang nantinya jadi ketua definitif, harus bisa membesarkan PPP dan partai ini bisa memiliki nilai manfaat yang besar bagi umat dan masyarakat Kuningan. Ia juga berharap ghiroh untuk membesarkan partai semangatnya bukan hanya statistik atau angka, karena suara besar dan anggota dewan banyak menurutnya percuma saja kalau tidak memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan agama. “Siapa yang bersemangat ingin membesarkan partai dengan menjadikan partai sebagai ladang ibadah, lading pengabdian, ya kepemimpinan seperti itulah yang saya harapkan dan saya dukung untuk melanjutkan tongklat estapet kepemimpinan PPP di Kuningan. Tadi belum ada yang menyebut nama, karena sampai saat ini belum ada yang showan secara pribadi kepada saya, karena mungkin faktor waktu, kan masih 4 bulan dan suasananya sekarang belum pas, karena masih suasana covid,” tutur Arya. Terkait bakal kandidat Ketua DPC PPP Kuningan yang sebenarnya sudah muncul sejak jauh-jauh hari, diantaranya ada 3 nama pengurus PPP, yakni dr H Toto Taufikurohman Kosim, Drs H Momon Suherman dan H Yusron Kholid, Arya melihatnya ketiga nama tokoh PPP tersebut sudah masuk dalam persyaratan sebagaimana ada dalam AD/ART Muktamar PPP di Pondok Gede, yakni salah satu syaratnya harus berKTA PPP dan pernah menjadi pengurus PPP di semua tingkatan. “Selagi tercatat masih menjadi pengurus, atau pernah menjadi pengurus baik DPC, atau setingkat diatasnya (DPW) atau PAC sekalipun, itu boleh (mencalonkan Ketua DPC PPP). Bahkan pernah jadi pengurus ranting sekalipun boleh. Nah, menurut saya ketiganya ini iya, Pak Momon beberapa periode pernah jadi pengurus, bahkan pernah menjabat Ketua DPC, Pak dr Toto juga hari ini pengurus, beliau sebagai Bendahara DPC, Pak Yusron juga hari ini sebagai Wakil Ketua DPC,” sebutnya. Jadi, lanjut Arya, jika ketiganya berkembang dalam wacana diluar akan mencalonkan atau dicalonkan sebagai Bakal Kandidat Ketua DPC PPP pada Muscab mendatang, maka secara organisasi atau aturan AD/ART PPP ketiganya sudah bisa dan memungkinkan. Selain ketiganya, Arya pun menjawab pertanyaan terkait adanya harapan di internal untuk mendefinitifkannya sebagai Ketua DPC PPP, hanya secara tidak langsung ia menolaknya dan lebih memberikan ruang kepada pengurus yang lain. “Jawaban saya tidak berubah dari apa yang disampaikan di Mukercab lalu di LC, biar yang lain saja. PPP Kuningan punya banyak stok kader potensial untuk menjadi pemimpin PPP ke depan lebih baik, termasuk yang tiga tadi. Biarkan mereka saja yang diberi kesempatan. Pertimbangan lainnya, sampai hari ini saya masih mendapat kepercayaan untuk menjadi bagian kepengurusan di pusat. Saya masih ingin belajar lagi memperluas jaringan di pusat,” ucapnya. Guna menyongsong perhelatan politik mendatang, baik Pileg maupun Pilkada, menurut Arya sangat lumrah bila partai melakukan evaluasi perjalanan politik ke belakang. Secara pribadi dan Plt, evaluasi tersebut sudah pernah dilakukannya di PPP Kuningan pasca Pilkada 2018 dan Pileg 2019. Dari evaluasi tersebut, sambung Arya, terdapat sejumlah poin yang harus dilakukan pengurus mendatang agar target politik dan partai menjadi besar itu bisa terwujud. Diantaranya terkait figur kepemimpinan, yakni pengurus DPC itu merupakan para pemimpin yang dalam menjalankan kepengurusan PPP memiliki semangat berlandaskan ibadah dan mengabdi. “Kalau landasan semangat berpartainya itu untuk ibadah dan mengabdi, maka ketokohan dan kepemimpinannya itu akan lebih besar diterima di masyarakat. Jadi, saya berharap nanti seluruh pengurus DPC PPP Kuningan yang akan datang, bukan hanya ketuanya, semangat berpartainya itu ingin ibadah dan mengabdi kepada umat dan masyarakat. Setelah figurnya cakap, punya kemampuan, maka harus bisa menguatkan struktur, harus solid,” harapnya. Ia menambahkan, untuk menguatkan partai tidak cukup hanya dengan mengandalkan figur yang berkelas, namun harus mempunyai struktur kepengurusan yang kuat dan solid, sehingga PPP ke depan ia sangat optimis akan kembali menjadi partai yang besar. Struktur kepengurusan harus ada di setiap kecamatan hingga ke tingkat ranting (desa/kelurahan). “Jadi, kalau kita memiliki struktur yang kuat dari mulai tingkat cabang, kecamatan dan ranting, kalau mau perang itu pasukan kita sudah sampai ke target pemilik suara yang ada di tingkat grassroot. Selain struktur, kita juga harus memiliki program-program yang strategis dan popular. Kita harus bisa melihat apa yang dibutuhkan masyarakat dan apa yang menjadi permasalahan masyarakat, sehingga program kepartaian itu berdasarkan kebutuhan masyarakat,” tandas Arya. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: