Hari Pertama Sekolah, MPLS Secara Daring

Hari Pertama Sekolah, MPLS Secara Daring

KUNINGAN – Hari pertama sekolah di tahun ajaran baru 2020/2021, Senin (13/7), sekolah-sekolah di semua tingkatan memulainya dengan perkenalan. Salah satunya di SMAN 3 Kuningan, yang melakukan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring. MPLS tingkat SMA/SMK secara daring tersebut dibuka secara keseluruhan oleh Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum. Peserta didik baru SMAN 3 Kuningan mengikuti kegiatan MPLS secara bertahap dengan pengawasan ketat, terutama mengedepankan protokol kesehatan Covid-19, yakni memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan sebagainya. Kepala SMAN 3 Kuningan H Edy Riyadi mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini pelaksanaan MPLS tidak bisa diikuti seluruh siswa baru yang telah diterima di sekolah yang dipimpinnya itu. MPLS dimulai dengan penyerahan siswa secara simbolis dari wali murid kepada pihak sekolah untuk mengikuti dimulainya kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ini. “Ada sembilan rombel (rombongan belajar) dengan total 325 peserta didik baru yang masuk jenjang kelas XI di SMAN 3 Kuningan. Kegiatan MPLS secara resmi hari ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat melalui tayangan secara daring. Semua guru dan beberapa perwakilan siswa, menyaksikan pembukaan MPLS,” kata Edy. Dalam kegiatan MPLS tahun ini, lanjut Edy, lingkungan dan situasi sekolah dikenalkan kepada seluruh peserta didik baru melalui tayangan video yang ditampilkan secara daring. Hal itu agar para peserta didik baru bisa menyaksikannya di rumah masing-masing, mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. “Untuk para siswa yang datang ke sekolah hari ini menyaksikan video pengenalan lingkungan sekolah dari infokus. Kegiatan MPLS ini akan dilakukan secara maraton selama sepekan ke depan, dilanjut dengan kegiatan belajar mengajar yang juga berbasis daring, melalui aplikasi semisal Youtube, Zoom Meeting dan lainnya,” terang Edy. Meski Kabupaten Kuningan sudah berstatus zona biru Covid-19, namun kata dia, karena belum adanya kebijakan dan juknis KBM yang dikeluarkan pemerintah, sehingga KBM akan tetap dilaksanakan berbasis daring. Ia menambahkan, sebagai lembaga pendidikan berbasis kesehatan dan lingkungan, SMAN 3 Kuningan pada tahun 2015 pernah menjadi juara kedua tingkat nasional. “SMAN 3 Kuningan sebagai sekolah berbasis kesehatan dan lingkungan. Ini bisa dibuktikan dengan kelengkapan kesehatan di UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), seperti lingkungan dan fasilitas umum sekitar sekokah juga kantin berbasis sehat,” tambahnya. Sementara itu, di tingkat SD, hari pertama kegiatan dilakukan dengan pengenalan oleh para guru dengan mengelompokkan siswa. Para guru pun dibagi tugas untuk datang langsung ke kediaman siswa yang sudah dijadikan lokasi kelompok belajar di rumah. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: