Pasir Batang Andalkan Keindahan Alam, Pemkab Tindak Lanjuti Pengelolaannya

Pasir Batang Andalkan Keindahan Alam, Pemkab Tindak Lanjuti Pengelolaannya

Dari titik ini, wisatawan bisa memandang Gunung Slamet di Jawa Tengah. Disuguhi pula pemandangan eksotis Waduk Darma, suasana Majalengka dan Cirebon dari ketinggian. Itu semua dapat dinikmati saat berkunjung ke Objek Wisata Pasir Batang, Desa Karangsari Kecamatan Darma. Mumuh Muhyiddin, KUNINGAN Sebagaimana disampaikan Ketua Kelompok Pengurus Pariwisata (Kompepar) Aen SPd, Pasir Batang merupakan hamparan bukit yang memiliki keindahan alam luar biasa. Di sini kaya flora dan fauna. Dikenal pula sebagai wisata argo, seperti jagung, sayuran juga kopi. Ada tiga jenis kopi khas Desa Karangsari, yakni Arabika, Robuska dan Liberika. Pengelolaan kopi khas Karangsari ini masih menggunakan alat seadanya. Dikelola oleh petani serta Kompepar yang bekerja sama dengan koperasi desa. Aen berharap, pemerintah daerah dapat mengeluarkan kebijakan dan memperhatikan produksi kopi di sana. Terlebih, objek wisata ini pernah digunakan sebagai tempat praktik oleh IPB, Uniku, Unpad dan Universitas Trisakti. Jalan menuju obyek wisata Pasir Batang, juga menghubungkan jalan tembus ke arah Palutungan. Bahkan tak jauh dari lokasi itu, sekitar 200 meter sedang dibuat jalur untuk sepeda gunung. “Hanya saja tidak ada penunjuk arah menuju Objek Wisata Pasir Batang ini, sehingga sedikit menyulitkan pengunjung,” tutur Aen. Obyek Wisata Pasir Batang ini menyuguhkan keindahan alam yang luar biasa, tidak kalah dengan beberapa objek wisata alam lainnya di Kuningan. Bagi para wisatawan yang menyukai suasana alam, bisa langsung mendatangi obyek wisata ini dengan andalannya wisata argo. “Andalannya adalah wisata agro, karena 90-95 persen penduduk Desa Karangsari bermata pencaharian sebagai petani. Semoga desa ini dapat menjadi contoh bagi desa lainnya sebagai desa pertanian,” harap dia saat menyambut kedatangan Bupati H Acep Purnama SH MH di Pasir Batang. Sementara itu, Bupati Acep menyampaikan, pengelolaan kawasan di satu daerah menjadi kewajiban bersama. Beberapa potensi sumber daya alam yang ada, termasuk objek wisata tersebut dapat menjadi manfaat bagi masyarakat sekitar. Bupati akan mengajak dinas terkait untuk menindaklanjuti pengelolaan Pasir Batang. “Mulai hari ini (kemarin, red) juga akan dipikirkan mengenai percepatan pembangunan Desa Karangsari, khususnya wisata Pasir Batang yang memiliki potensi untuk menarik wisatawan. Jangan melupakan fungsi lembaga-lembaga yang sudah ada sebagai bentuk kerja sama untuk potensi wisata Desa Karangsari,” pesan bupati. Sebelum mengunjungi obyek wisata Pasir Batang, bupati secara simbolis membuka panen raya jagung bersama kepala Desa Karangsari dan Gapoktan Mekarsari. Gakpoktan Mekarsari berhasil menanam hampir 70 hektare tanaman jagung hybrid. Hal ini merupakan keberhasilan dari pemberdayaan kelompok yang tergabung dalam Gapoktan Mekarsari, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Tampak hadir Kepala Disporapar Dr H Toto Toharudin MPd, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Dr Ukas Suharfaputra MP, Camat Darma, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kuswandono, Kapolsek, Danramil, Babinkamtibmas, Babinsa Karangsari, Kepala Desa Karangsari beserta jajaran, Ketua dan anggota Gapoktan Karangsari, serta para pengurus Kelompok Pengurus Pariwisata (Kompepar) dan tamu undangan lainnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: