Asal Punya KTP Asli Jawa Barat, Ada Beasiswa Kuliah Puluhan Juta Rupiah
Pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Kuningan, menggelar agenda Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) bareng Wakil Gubernur Jawa Barat H Uu Ruzhanul Ulum.
MUMUH MUHYIDDIN, Kuningan
SAAT menghadiri acara yang digelar di RM Balong, Rabu (24/2), Wagub Uu menyampaikan pesan agar guru Pendidikan Agama Islam (PAI) mengutamakan pendidikan akidah dan moral serta akhlak. Khususnya lagi mengutamakan pendidikan salat tepat waktu, di samping juga guru PAI harus menjadi suri teladan sebagai karakter kebaikan.
“Guru harus terus meningkatkan kompetensinya, terlebih di era digital saat ini,” pesan Wagub Uu.
Menurutnya, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan beasiswa pendidikan kuliah sebesar Rp20 juta untuk S1, Rp25 juta untuk S2 dan Rp30 juta untuk S3.
“Syaratnya sangat mudah, tidak harus pintar, tidak harus miskin, cukup dengan memiliki KTP asli Jawa Barat,” ujarnya.
Peserta dalam kegiatan Ngopi ini berasal dari Guru Pendidikan Agama Islam Kabupaten Kuningan yang terdiri dari KKG SD, MGMP SMP, SMA dan SMK. Selain itu juga para mahasiswa pascasarjana Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) angkatan ke-1 dan ke-2.
Sementara itu, Ketua DPD AGPAII Kabupaten Kuningan Drs Yayat Supriatna MM yang kemarin juga dilantik oleh bupati menjadi Ketua Persatuan Asosiasi BPD Seluruh Indonesia Kabupaten Kuningan (PABPDSI), mengatakan AGPAII merespons baik arahan Wagub Jabar.
“Kami sudah sejak awal merespons program peningkatan kompetensi SDM melalui GPAI. Ini dengan adanya kerja sama kelas khusus Pascasarjana (S2) AGPAII bersama Universitas Islam Al-Ihya (Unisa),” kata Yayat.
Setelah wagub memberikan arahan, Ngopi AGPAII ini dilanjutkan dengan motivasi dari Dr Iman Subasman dan Imin Rochimin MPd sebagai rangkaian dari kegiatan tersebut. Menurut Asep Saepudin Purnama Alam MPd selaku Sekretaris AGPAII Kabupaten Kuningan, kegiatan Ngopi akan dijadikan sebagai program rutin peningkatan SDM GPAI.
“Kami akan bermitra dengan siapa pun jika dipandang perlu dalam upaya meningkatkan kompetensi GPAI, baik kompetensi profesional, personal, pedagogik maupun sosial,” tutur Aspa, panggilannya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: