Tolak Impor 1 Juta Ton Beras
![Tolak Impor 1 Juta Ton Beras](https://radarkuningan.disway.id/uploads/sites/57/2021/03/Ono-Surono.jpg)
KUNINGAN–Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono secara lantang menolak rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan RI untuk impor 1 juta ton beras. Penolakan ini wajib dilakukan, sebab keputusan Mendag RI untuk impor beras tidak berpihak kepada petani Indonesia.
Apalagi penolakan ini juga disuarakan oleh Komisi IV DPR RI. Saat ini, Ono Surono sendiri menjabat sebagai Anggota Komisi IV DPR RI yang kerap lantang menolak rencana impor beras tersebut.
“Impor beras itu kan sudah ditetapkan 1 juta ton, dengan kalkulasi bahwa kita itu surplus 12 juta ton sampai dengan Mei 2021. Selain itu masih ada cadangan beras di Bulog yang cukup sampai bulan Mei malah berlebih, karena sekarang ini ada sekitar 400 ribu ton sisa impor beras tahun 2018,” kata Ono Surono kepada awak media saat berkunjung ke Kabupaten Kuningan, Minggu (21/3).
Dijelaskan, ada sekitar 100 ribu ton lebih kondisi beras dalam kondisi rusak dan turun mutu. Sehingga informasi yang disampaikan oleh Menteri Pertanian dan Direktur Utama Bulog, bahwa Komisi IV DPR RI sepakat untuk menolak.
“Kami teman-teman Komisi IV DPR RI sepakat menolak rencana pemerintah untuk impor beras 1 juta ton. Jadi janganlah kita seakan-akan beberapa oknum pemerintah itu berbicara mengantisipasi kenaikan harga beras, belum tentu impor itu dilaksanakan, tapi faktanya terkait harga gabah di tingkat petani sekarang sudah anjlok,” tandasnya.
Sekali lagi, lanjutnya, PDIP secara tegas menolak rencana impor beras 1 juta ton yang akan dilakukan Kementerian Perdagangan. “Menteri Perdagangan ini mengambil kebijakan sendiri, padahal Menteri Pertanian waktu kita rapat kemarin tidak merasa diajak bicara. Tapi Menteri Pertanian punya hitungan mereka bisa produksi 12 juta ton lebih, Bulog juga sama tidak diajak bicara,” tegasnya.
Pihaknya berharap, adanya penolakan dari Komisi IV DPR RI semoga impor beras dibatalkan. Apalagi penolakan juga disepakati oleh para pedagang hingga petani dan beberapa komponen lain.
“Menteri Perdagangan diketuklah hati dan pikirannya untuk tidak melaksanakan impor 1 juta ton itu. Menteri Perdagangan juga pernah bilang salahkan saya, jangan salahkan Menteri Koordinator Ekonomi, jangan salahkan Direktur Utama Bulog, tapi salahkan saya. Ya kalau misalnya Menteri Perdagangan merasa salah, segera cabut keputusan impor 1 juta beras itu,” ungkapnya.
Dia melihat, pada saat cadangan beras di Indonesia dirasa cukup ditambah produksi dari petani juga cukup, harusnya akan ada penurunan harga gabah di petani. Apabila impor tetap dilakukan, berarti Mendag RI tidak memiliki hati nurani untuk membela petani Indonesia.(ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: