Desa Cibulan Jadi Percontohan Kedelai Nasional

Desa Cibulan Jadi Percontohan Kedelai Nasional

KUNINGAN-Dalam rangka meningkatkan produksi nasional dan mengurangi pasokan impor kedelai, Bupati Kuningan hadiri Gerakan Tanam Kedelai Program Peningkatan Produksi dan Produkivitas melalui Pengembangan Kemitraan dan Pemasaran APBN Tahun 2021 yang dilaksanakan di Desa Cibulan Kecamatan Cidahu, Senin (29/3).

Kebutuhan kedelai untuk konsumsi maupun home industri di Jawa Barat mencapai 240.000 ton per tahun. Sedangkan, produksi kedelai di Jawa Barat tidak lebih dari 100.000 ton per tahun. Kekurangan ini menyebabkan adanya impor kedelai dari Amerika dan China.

Sejak ditetapkannya Desa Cibulan menjadi lahan budidaya kedelai, Pemerintah Kabupaten Kuningan telah menanam bibit kedelai di lahan bekas galian pasir. Penanaman kedelai merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan produktivitas kedelai di Kabupaten kuningan yang rata-rata mencapai 1,5 ton/ha.

Kepala Desa Cibulan Iwan Gunawan SIP, berharap hasil kedelai tersebut minimal dapat untuk memenuhi kebutuhan Desa Cibulan sendiri. Ia kembali menjelaskan, pemanfaatan lahan eks galian pasir tersebut ternyata tidak sia-sia sejak pertama kali ditanam kedelai beberapa tahun lalu.

“Dari hasil tanaman kedelai ini, saya tidak muluk-muluk, minimal dapat memenuhi kebutuhan Desa Cibulan sendiri. Ya syukur-syukur dalam menghasilkan untuk ikut memenuhi kebutuhan yang lain,” harap Iwan.

Di tempat yang sama, Direktur Akabi Subdit Kedelai Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Mulyono SPMM, di tahun 2021, Kementan akan mengembangkan kedelai secara nasional seluas 500 ribu hektare. Jawa Barat menjadi salah satu sentral nasional yang didorong pengembangannya, yaitu dari 80 ribu sampai 100 ribu hektare.

“Dilihat dari potensinya, Kabupaten Kuningan ini sangat luar biasa, bisa kita dorong untuk jadi salah satu sentral kedelai yang ada di Provinsi Jabar. Saya harapkan, dengan adanya tanam bersama di Kuningan, akan menjadi cikal bakal pengembangan kedelai khususnya di Jawa Barat ke depannya,” ujar Mulyono.

Di tengah pendemi Covid-19, pertanian, termasuk kedelai dapat mendorong ekonomi nasional. Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Ir Dadan Hidayat MSi, untuk menggerakkan pembangunan pertanian, harus dilakukan inventarisasi peluang dan komunikasi kepada para kepala desa. Dikatakan, pembangunan dapat dimulai dari pemerintahan terkecil.

Meskipun saat ini harga kedelai di tingkat dunia mengalami kenaikan, kata dia, tetapi kedelai tidak sepi peminat, khususnya untuk produksi tahu dan tempe. Hal ini menimbulkan keinginan untuk swasembada kedelai.

“Pertanian sebagai bisnis harus menguntungkan. Mari usahakan agar Jawa Barat dan nasional dapat memimpin swasembada kedelai,” ajak Dadan.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kuningan terus mendukung program-program yang prorakyat, khususnya petani melalui beberapa kegiatan. Seperti Guyur Benih (Gurih) bagi petani kecil, Bangun Desa Menata Sumber Daya Pangan Keluarga (Bunda Menyapa) dan Bina Petani Mandiri Karsa Sumber Daya (Bapa Makaya), dengan tujuan membangun kapasitas petani dalam penyediaan benih dan pupuk organik secara mandiri berbasis bahan baku lokal.

“Perlu adanya peran serta semua pihak untuk bersinergi dalam membangun pertanian bersama masyarakat dalam meningkatkan pengembangan kedelai lokal. Saya himbau kepada seluruh kelompok tani agar dapat dengan sebaik-baiknya melakukan produksi kedelai,” kata Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH dalam sambutannya.

Dengan melihat kondisi dan potensi lahan yang dimiliki Kabupaten Kuningan, untuk pengembangan program kedelai lokal, Bupati Kuningan menyampaikan, pemerintah daerah siap untuk menyukseskan program tersebut dengan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten sehingga program ini terus berkembang dan lebih luas lagi.

“Ke depan, dengan adanya bantuan teknologi diharapkan produktivitas naik menjadi 2 ton per hektare. Untuk itu perlu dukungan dari dinas dan intansi terkait untuk terus mencoba terobosan pengelolaan lahan-lahan tersebut,” ujarnya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: