Gatal hingga Nyeri Persendian Tulang, Minta Fogging tapi Belum Terealisasi

Gatal hingga Nyeri Persendian Tulang, Minta Fogging tapi Belum Terealisasi

Sejumlah warga di Kelurahan Winduhaji, Kabupaten Kuningan mengeluhkan gejala mirip chikungunya. Gejala yang dialami warga itu berupa nyeri di persendian tulang, gatal-gatal hingga demam.

Agus Panther, Kuningan

SEBAGIAN warga yang mengalami gejala mirip chikungunya itu ada di Lingkungan Cibumur dan Ciketug, Kelurahan Winduhaji. Dari pengakuan warga, paling banyak yang mengalami gejala tersebut berada di Lingkungan Cibumur.

Seperti yang dikatakan Taklim (71) warga RT05 RW06 Lingkungan Cibumur, sudah merasakan gejala gatal-gatal hingga nyeri persendian tulang selama dua pekan ini. Namun dirinya mengaku khawatir jika harus memeriksakan diri ke rumah sakit, akibat situasi sekarang yang masih pandemi Covid-19.

“Saya merasakan gatal-gatal ini sudah 2 minggu, bengkak sih enggak, tapi tulang-tulang sendinya itu linu, demam juga ada. Mau periksa tapi takut, karena sekarang lagi kondisi kaya gini,” uajr Taklim saat ditemui awak media, kemarin (21/6).

Ia mengaku, sudah menyampaikan kepada petugas lingkungan agar ada fogging. Sebab diketahui, sudah cukup banyak warga yang menderita gejala serupa.

“Ya banyak di sini yang gejala sama, harusnya bisa ada upaya fogging dari pemerintah. Karena ini kan pemerintah harus turun, masa masyarakat yang turun tangan untuk fogging,” ucapnya.

Dia mengaku, rasa gatalnya itu sangat menyiksa sekali. Termasuk badan kerap kali merasa panas dingin akibat penyakit yang dideritanya.

Sementara Lurah Winduhaji Dedi Supriadi membenarkan, adanya sejumlah warga yang mengeluhkan gejala mirip chikungunya. Hanya saja itu baru dugaan sementara, sebab belum ada diagnosa dari petugas medis terkait jenis penyakit apakah chikungunya atau bukan.

“Kalau di Winduhaji ini ada di 2 lingkungan yakni Ciketug dan Cibumur. Untuk Ciketug hanya di 1 RT yang mengalami dan di Cibumur juga di 1 RT dari beberapa keluarga, gejalanya itu sakit seperti chikungunya, tapi itu dugaan saja karena secara lab atau medis itu belum ada,” ungkapnya.

Dia mengakui, jika warga meminta agar segera dilakukan fogging. Langkah itu pun sudah ditempuh dengan berkoordinasi bersama puskesmas, namun hingga kini belum bisa terealisasi.

“Kami sudah berupaya, tapi puskes belum bisa memastikan. Pertama itu yang melaporkan ada 4 keluarga, Pak RT datang ke sini, kemudian di-tracking dari puskes untuk didatangi, kami juga meminta fogging karena masyarakat ingin agar dilakukan fogging. Tapi kenyataannya memang belum sampai saat ini, mudah-mudahan bisa diatasi dengan cepat karena masyarakat menginginkan agar ada fogging,” bebernya.

Dia menyebutkan, kejadian warganya yang mengalami gejala mirip chikungunya itu sudah berlangsung hampir 2 pekan ini. Kalau dihitung dari warga di 2 lingkungan yakni Cibumur dan Ciketug, jumlahnya sekitar sepuluhan orang.

“Kalau berdasarkan laporan itu awal ada 4, kemudian nambah 6 orang. Kalau sesuai masukan masyarakat mungkin banyak juga ya, karena merasakan segala macam akhirnya dikaitkan dengan mirip gejala itu,” imbuhnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: