Pelaku UMKM Dilatih Bisnis Ekspor-Impor
KUNINGAN – Para pelaku UMKM di Kuningan dilatih bisnis ekspor impor untuk lebih mengembangkan usahanya. Hal ini dilakukan Diskopdagperin Kuningan yang bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Selain pelatihan vocational ekspor impor produk UKM bersama, diadakan pula pelatihan vocational usaha mikro sektor perikanan dan peternakan. Adapun lokasi pelatihan dibagi dua tempat yakni Hotel D Jehans dan Hotel Purnama Mulia, dengan masing-masing 30 peserta.
Kepala Diskopdagperin Kuningan U Kusmana SSos MSi mengatakan, tujuan pelatihan sebagai upaya untuk mendorong para pelaku usaha agar bangkit dan mengembangkan usahanya. Hal ini pun sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam melakukan pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19.
“Jadi melalui pelatihan-pelatihan ini diharapkan meningkatkan kemampuan bagi masyarakat atau pelaku UKM. Semoga ke depan semakin meningkatkan kualitas manajemen dan produk, sehingga pelaku UMKM lebih siap untuk bersaing di pasar global,” tutur U Kusmana dalam keterangan persnya, kemarin (19/9).
Dia menjelaskan, pemerintah daerah melakukan pendampingan dan melakukan evaluasi terhadap pelatihan yang diselenggarakan, dengan harapan pelaku UKM naik kelas dari sisi usahanya, pemasaran, aset dan pemanfaatan tenaga kerjanya. Peserta pelatihan ini diperuntukan bagi UKM di berbagai sektor makanan, minuman, sandang, kerajinan, kulit, logam, mesin, elektronik, kimia dan produk lain yang berpotensi dikembangkan untuk pasar ekspor.
“Seluruh peserta yang terpilih mengikuti pelatihan adalah UKM binaan Diskopdagperin Kuningan melalui seleksi. Nantinya akan diberikan pembinaan terpadu dan juga ditingkatkan kemampuan daya saing ekonominya, serta didampingi untuk proses pengembangan usahanya, bersinergi dalam jaringan bisnis yang potensial hingga mereka berhasil menjadi sebuah UKM yang mandiri,” tekadnya.
Selain itu, lanjutnya, melalui pelatihan vocational bagi usaha peternakan dan perikanan pula, semoga menambah wawasan serta pengetahuan tentang peluang bisnis sektor peternakan dan perikanan.
Sementara Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi menyampaikan, pemerintah daerah dengan program pengembangan dan pemberdayaan UMKM berupaya agar UMKM di Kabupaten Kuningan naik kelas. Namun pemerintah daerah tidak dapat bergerak sendiri tanpa dukungan dari berbagai pihak.
“Strategi yang tepat dalam pengembangan UMKM agar naik kelas di antaranya menentukan harga sesuai dengan kualitas yang maksimal, memilih jenis produk yang tepat, memilih sumber daya manusia yang terbaik, lakukan sistem promosi dan memilih di mana lokasi usaha paling strategis,” bebernya.
Menurutnya, saat ini media sosial bisa sangat berperan aktif dalam mengenalkan ataupun menyebarkan informasi mengenai produk UMKM. Bahkan tak hanya soal promosi saja, namun jual beli online juga bisa dilakukan melalui media sosial untuk membantu pemasukan bisnis ke depan.
“Lengkapilah legalitas produk usaha dan identitas produk UMKM. Kalau bergerak di bidang produksi makanan, bisa prioritaskan mendapatkan PIRT dan sertifikat halal dulu, agar produknya bisa dipasarkan secara luas. Perizinan dan legalitas usaha penting bagi UMKM, sehingga UMKM agar dapat berdaya saing, akses pasar yang berkelanjutan serta dapat mengakses pendanaan atau peluang-peluang usaha lainnya,” ungkapnya.
Dia melihat, di zaman sekarang ini keunikan atau ciri khas suatu produk adalah sangat penting. Karena untuk dapat bersaing dengan produk lain harus mempunyai ciri khas tersendiri.
“Maka dari itu, untuk dapat memiliki ciri khas yang menonjol bisa dilihat dari kemasan produknya. Buatlah kemasan produk semenarik mungkin, namun tidak tetap harus memenuhi ketentuan yang berlaku. Seperti identitas produk yang ada dalam kemasan harus sesuai, sehingga memudahkan konsumen mengenali produk yang anda tawarkan,” paparnya.
Selain mendorong pengembangan UMKM di Kuningan dalam berproduksi, pihaknya mengajak pelaku usaha agar siap melaksanakan gerakan Berkoperasi Maju melalui transformasi digital management. Pemerintah daerah memotivasi masyarakat agar memiliki animo berkoperasi.(ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: