Bendungan Kuningan Cegah Banjir, Segera Bangun Saluran Irigasi, Manfaatnya akan Dirasakan pada 2023
KUNINGAN – Bendungan Kuningan diklaim dapat mencegah terjadinya banjir akibat luapan sungai. Khususnya yakni bagi wilayah bagian timur Kuningan yang kerap mengalami banjir saat musim penghujan.
Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Ismail Widadi mengatakan, sejak Bendungan Kuningan diresmikan Presiden Joko Widodo, kini genangan air di kawasan bendungan sudah mencapai 8 persen dari total kapasitas daya tampung 25,9 juta meter kubik. Diperkirakan, pada Januari 2022 genangan air di Bendungan Kuningan sudah mulai penuh.
“Jadi jika sudah penuh, nantinya bendungan bisa dimanfaatkan untuk mengairi irigasi hingga memenuhi ketersediaan air baku. Termasuk untuk mencegah banjir, jika hujan yang tadinya tidak ada yang membendung dari hulu ke hilir, sekarang bisa tertampung dengan perhitungan 85 persen air dapat tercegah di sini,” kata Ismail Widadi dalam keterangan persnya, akhir pekan kemarin.
Dia menyebutkan, manfaat bendungan ke depan bisa mengaliri lahan pertanian baik di Kuningan hingga Brebes, Jateng. Total yang dapat pengairan irigasi dari Bendungan Kuningan sekitar 3.000 hektare.
“Manfaat irigasi ini bisa dimulai, ketika volume genangan mencapai 100 persen. Selama proses penggenangan, jika sudah penuh airnya maka bisa dimanfaatkan untuk irigasi ke sawah-sawah warga,” imbuhnya.
Namun sebelum itu, lanjutnya, terlebih dahulu akan dilakukan pembangunan dan penataan saluran irigasi.
“Jadi kita bangun dulu daerah irigasinya, pembangunannya ada saluran-saluran irigasi, ada prosedurnya. Jadi air itu dibendung kemudian menuju saluran primer, saluran sekunder dan seterusnya hingga menuju sawah-sawah warga,” bebernya.
Dia memperkirakan, manfaat Bendungan Kuningan secara maksimal dapat tercapai pada tahun 2023. Sehingga pada akhir 2022 diperkirakan air bendungan bisa mengairi persawahan warga di wilayah Brebes, Jateng.
Seperti yang diketahui, Bendungan Kuningan memiliki luas sekitar 284,45 hektare dengan total volume tampungan mencapai 25,955 juta m3. Proyek ini dibangun dengan tujuan bermanfaat untuk irigasi sebanyak 3.000 hektare, masing-masing D.I Cileuweung 1.000 Ha (Kuningan) dan D.I Jangkelok 2.000 Ha (Brebes), pengendalian banjir dengan reduksi banjir 429,24 m3/s (67,83 persen), pengairan air baku 300 l/det, PLTA 500 kW dan lain sebagainya.(ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: