Bank di Ciawigebang Diteror Bom, Si Penelepon Wanita, Polisi Memburu Pelaku

Bank di Ciawigebang Diteror Bom, Si Penelepon Wanita, Polisi Memburu Pelaku

KUNINGAN - Warga Ciawigebang dikejutkan dengan pesan berantai di media sosial tentang ancaman bom yang bakal meledak di seluruh kantor bank di Kecamatan Ciawigebang, Jumat (22/10) pagi. Pesan teror yang beredar luas lewat di jejaring sosial whatsapp tersebut langsung ditanggapi anggota Polsek Ciawigabang dengan melakukan penelusuran kebenaran informasi tersebut, sekaligus mencari orang yang menyebarkannya.

Kapolsek Ciawigebang AKP Yayat Hidayat membenarkan kabar tersebut. Dijelaskan Yayat, pesan berantai dikirim oleh seseorang yang mengaku merupakan anggota dari Gerakan Merdeka. Adapun pesan teror tersebut berbunyi \"SELAMAT MENIKMATI KAMI SEGENAP ANGGOTA GERAKAN MERDEKA RAYA TELAH MENYIMPAN BOM DI SELURUH BANK CIAWIGEBANG AKAN MELEDAK PADA PUKUL 11.00 WIB\".

\"Awalnya sekitar pukul 08.30 WIB, anggota Bhabinkamtibmas kami mendapat laporan dari masyarakat tentang adanya teror bom di seluruh bank di Kecamatan Ciawigebang. Laporan ini kemudian diteruskan ke petugas jaga Polsek, yang langsung kami tindak lanjuti bersama Koramil menelusuri keberadaan informasi tersebut,\" ungkap Yayat kepada Radar, kemarin.

Yayat melanjutkan, pihaknya menelusuri seluruh kantor bank unit di Kecamatan Ciawigebang yang berjumlah enam bank. Hasilnya, kata Yayat, dari enam bank tersebut ternyata hanya ada satu yang mendapat teror langsung melalui sambungan telepon yang diterima oleh petugas customer service.

\"Hanya kantor unit Bank Mandiri yang dapat ancaman langsung lewat sambungan telepon ke customer service. Katanya peneleponnya perempuan. Namun pihak bank mengabaikan ancaman tersebut karena alasan tidak ada bukti seperti temuan benda mencurigakan, sehingga menganggapnya hanya pekerjaan orang iseng saja,\" ungkap Yayat.

Ini dibuktikan dengan hasil penelusuran yang dilakukan petugas dari Polsek dan Koramil Ciawigebang yang memastikan tidak ditemukan bom di enam kantor bank yang ada. Bahkan ancaman bom meledak pada pukul 11.00 WIB tidak terbukti.

\"Saya bersama pak danramil turun langsung melakukan pengecekan ke enam kantor bank, dan semuanya dinyatakan aman. Bahkan sampai pukul 11.00 WIB, ancaman tersebut tidak terbukti,\" ujar Yayat.

Atas hal tersebut, Yayat memastikan informasi tersebut hanya hoaks belaka. Namun demikian, Yayat memastikan, pihaknya tengah menelusuri penyebar kabar bohong yang telah meresahkan masyarakat tersebut.

\"Kami sudah berkoordinasi dengan anggota Sat Intel Polres Kuningan untuk menelusuri penyebar kabar bohong tersebut. Ini tidak main-main, pelakunya bisa kita jerat dengan UU ITE yang ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara,\" tegas Yayat. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: