Momen Kesempatan Terakhir, Berharap Tuah dari Open Bidding

Momen Kesempatan Terakhir, Berharap Tuah dari Open Bidding

KUNINGAN-Sebanyak 23 peserta yang dinyatakan lulus administrasi, bakal merintis jalan untuk bisa promosi ke Eselon II dengan mengikuti tahapan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama. Dalam jadwal, seluruh peserta harus menjalani uji kompetensi yang direncanakan Tim Pansel di Hotel Horison, Panawuan, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Jumat (12/11).

Usai mengikuti uji kompetensi, peserta kembali melaksanakan tahapan selanjutnya yakni penyampaian makalah sesuai dengan posisi yang dilamarnya. Jika dua posisi yang dilamar, maka makalah yang dibuat peserta juga harus dua buah. Uji makalah ini dilangsungkan di tempat yang sama, Sabtu (13/11).

Bagi beberapa peserta, open bidding kali ini bisa disebut sebagai kesempatan terakhir untuk naik level. Pasalnya, berbeda dengan pengangkatan langsung, dalam seleksi JPT ini ada ketentuan batasan usia yakni 56 tahun ketika dilantik. Selain itu juga tahun depan, kemungkinan besar Pemkab Kuningan tidak menggelar open bidding karena tidak ada pejabat eselon II yang pensiun. Satu posisi yang akan kosong baru ada di tahun 2023 di mana Kepala Dinas PUTR HM Ridwan Setiawan SH MH MSi purna bakti per 1 Januari 2023. Praktis, open bidding yang sekarang adalah edisi terakhir bagi beberapa pejabat kelahiran tahun 1955.

Kabag Protokol Setda Kuningan Drs Asep Budi Setiawan MSi, Kabag Pembangunan Drs H Ahmad Juber MSi, Sekretaris Bappenda Laksono Dwi Putranto merupakan peserta seleksi JPT. Berdasarkan data kepegawaian, Laksono Dwi Putranto, Asep Budi Setiawan dan Ahmad Juber masih memenuhi syarat untuk ikut seleksi JPT tahun ini karena berusia 55 tahun. Laksono Dwi Putranto kelahiran 22 Desember 1966, Asep Budi Setiawan kelahiran 13 Mei 1966, dan H Ahmad Juber kelahiran 30 April 1966. Jika akhirnya mereka memenangkan open bidding dan dilantik di penghujung tahun ini, maka usianya masih di bawah 56 tahun.

“Ya ini kesempatan terakhir saya untuk promosi ke Eselon II karena tahun depan saya tidak bisa dikut lantaran faktor usia,” ujar Asep Budi Setiawan.

Asep juga mengatakan, bahwa dalam seleksi JPT kali ini dia memilih dua posisi yakni Staf Ahli Bupati dan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi. Alasannya, kedua posisi tersebut sesuai dengan pengalaman kerja dan keilmuannya. Sedangkan Laksono Dwi Putranto memilih posisi Bappebda dan Staf Ahali Bupati. Menurut Laksono, kedua posisi tersebut sama-sama dipahaminya.

“Saya mendaftar untuk posisi Bappenda dan Staf Ahli Bupati. Ini adalah kali kedua saya ikut seleksi JPT. Semoga ini menjadi jalan dan rezeki saya,” ujar Laksono diamini Asep Budi Setuawan.    

Beberapa pejabat pernah ikut seleksi JPT sebelumnya, dipastikan akan kembali bersaing untuk bisa naik kelas. Misalnya saja mantan Kabag Umum Setda Guruh Iriawan Zulkarnaen SSTP MSi, yang sekarang menjabat Camat Kramatmulya, dan mantan Kabag Kesra Setda Toni Kusumanto MSi. Toni sekarang menduduki kursi Camat Jalaksan. Kemudian H Deden Kurniawan, Sekretaris Inspektorat, H Uci Sanusi, Kabid di Dinas Perikanan dan Peternakan. Lalu H Muhamad Mutofid SH MSi, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabag Tata Pemerintahan Setda, Rusmiadi serta sejumlah camat serta kepala bidang.

Sementara itu, Ketua Tim Pansel Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi didampingi tim Sekretariat Pansel Purwadi Hasan Darsono SHut MSi menerangkan, tahapan selanjutnya dari proses open bidding yakni uji kompetensi dan makalah. Seluruh peserta harus ikut sesi ini yang dibagi menjadi dua hari, Jumat dan Sabtu. “Untuk uji kompetensi dilangsungkan hari Jumat, dan diikuti seluruh peserta. Sehari kemudian giliran uji makalah. Peserta yang melamar dua posisi harus membuat dua makalah sesuai dengan posisi yang dilamarnya. Jika hanya satu posisi, ya pembuatan makalahnya juga hanya satu,” jelas Purwadi. (ags)   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: