Acep Puji Peserta Open Bidding
KUNINGAN – Bupati H Acep Purnama SH MH memuji seluruh pejabat yang menjadi peserta open bidding. Pujian itu dilontarkan setelah mendapat apresiasi dari penguji tim pansel open bidding.
Apalagi penguji yang dihadirkan merupakan orang berkompeten dari kalangan profesor. Tentunya penilaian dari para penguji terhadap peserta open bidding cukup objektif, sebab didasarkan pada pemaparan dan penjelasan setiap peserta seleksi.
“Sebetulnya tim pansel kalau memandang Kuningan, itu hebat. Katanya jajaran bapak (Bupati Acep, red) itu hebat-hebat, mampu-mampu dan pintar-pintar, Alhamdulillah kata saya ya,” kata Bupati Acep saat dimintai keterangan persnya, kemarin (21/11).
Oleh sebab itu, Bupati Acep melihat, jika seluruh peserta open bidding yang telah mengikuti seleksi merupakan orang-orang terbaik di lingkup Pemkab Kuningan. Semoga keberadaan para pejabat ini bisa lebih memajukan daerah di masa-masa ke depan.
“Semuanya baik, tinggal ada yang terbaik mungkin dari sisi-sisi yang lainnya. Mohon maaf ini sisi yang lainnya, semuanya kita harus positif thinking, apakah dia (peserta open bidding, red) bisa mencapai target pada saat bertugas, apakah dia bisa kalau misal secara teori menguasai namun dalam pelaksanaan juga bisa menguasai tidak. Kemudian solid tidak ke bawah, solid tidak ke atas, maksudnya solid ke atas itu ya ke berbagai penjuru lah, dan intinya saya minta untuk pelayanan ke masyarakatnya lah,” bebernya.
Dia melihat, seluruh peserta dalam mempresentasikan makalah sudah bagus. “Jadi tinggal satu saja polesan sedikit, bagaimana nanti dia penguasaan emosionalnya, penguasaan karakternya apakah bisa diterapkan dalam memimpin di satu lembaga tersebut. Sebab namanya juga kan pimpinan tinggi pratama,” ucapnya.
Bagaimana keputusan dalam memilih calon dari tiga besar nanti, Ia mengaku, akan berusaha untuk objektif melihat dari beberapa nama yang disodorkan tim pansel.
“Alhamdulillah semua tahapan open bidding sudah selesai, tinggal menunggu saja hasil tim pansel seperti apa. Saya mah sifatnya wait and see saja, memang menjadi kewenangan saya mau memilih siapa, tapi insyaa Allah saya akan objektif dalam memilih,” katanya.
Dia menegaskan, keputusan untuk memilih siapa yang akan menempati posisi jabatan tertentu, akan didasarkan sesuai dengan pertimbangan secara matang.
“Tentunya dengan berbagai pertimbangan ya. Kalau misal sudah tiga besar, berarti secara keilmuan dan kemampuan, itu sebetulnya sudah masuk. Tapi nanti pertimbangan saya kan lain, tapi yang tiga besar itu sudah baik, namun di antaranya yang itu ada yang terbaik dari sisi tertentu,” pungkasnya.
Sementara salah seorang Tim Pansel Seleksi Terbuka JPT, Dr Indra Perwira SH MH mengatakan, peserta open bidding memiliki kemampuan yang merata. Hal itu terlihat ketika dilaksanakan tes wawancara di mana peserta harus menyampaikan presentasi di hadapan tim pansel. \"Secara umum, kemampuan para peserta lelang jabatan hampir merata. Ini dari presentasi yang mereka sampaikan, bukan soal hal teknis. Tugas kami kan menjaring tiga besar, bukan ke arah tataran teknis. Setelah tiga besar, siapa yang terpilih, urusan bupati selaku user,\" tegas Indra yang menjabat Ketua Pusat Studi Kebijakan Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran tersebut.
Indra juga mengapresiasi ada peserta open bidding dari kalangan disabilitas. Menurut dia, selama menjadi Tim Pansel Seleksi JPT di beberapa daerah di Jawa Barat, baru di Pemkab Kuningan saja yang pesertanya dari disabilitas. Karena itu, dia memberikan apresiasi atas keterbukaan Pemkab Kuningan. \"Saya melihat kemampuan peserta yang dari disabilitas itu sangat bagus ketika menyampaikan presentasi. Penjelasannya gamblang dan mudah dicerna. Soal masuk tiga besar kan ada penggabungan dari tahapan sebelumnya. Dan yang patut diacungi jempol, di Jawa Barat baru Kabupaten Kuningan saja peserta Seleksi JPT ada yang dari penyandang disabilitas,\" sebut Indra. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: