Operasi Pasar, 7 Ribu Liter Migor Ludes

Operasi Pasar, 7 Ribu Liter Migor Ludes

KUNINGAN – Sebanyak 7 ribu liter minyak goreng (migor) seharga Rp14 ribu per liter, ludes diserbu warga dalam operasi pasar murah (OPM) di area parkir (basement) Foodcourt Taman Kota (Tamkot) Kuningan, Sabtu (19/2).

Kegiatan OPM ini terselenggara atas kerja sama Perum Bulog Cirebon dengan Pemkab Kuningan, dalam hal ini Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kuningan serta Jabar Bergerak. 

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan pokok akibat kenaikan permintaan komoditas minyak goreng oleh masyarakat. Awalnya, penyelenggara hanya menyediakan stok sebanyak 5 ribu liter liter. Namun karena masyarakat sangat antusias, sehingga ditambah 2 ribu liter menjadi 7 ribu liter migor yang langsung ludes diserbu warga hanya dalam waktu 1,5 jam.

Antusiasme warga untuk membeli minyak goreng dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp14 ribu per liter tersebut, membuat suasana antre sejak Sabtu pagi. Warga Kuningan dari berbagai pelosok berdatangan ke lokasi untuk mendapatkan maksimal 2 liter minyak goreng tiap orangnya.

Hadir langsung sekaligus membuka kegiatan, Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH bersama Kepala Diskopdagperin U Kusmana SSos MSi dan jajaran. Tak ketinggalan hadir sekaligus memberikan pengamanan dari unsur TNI, Kepolisian, dan Satpol PP.

Dalam sambutannya, Bupati Acep mengatakan, minyak goreng yang dijual dalam kegiatan itu sudah sesuai harga yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14 ribu per liternya. Bulog Cirebon menyediakan sebanyak 5 ribu liter minyak goreng, meskipun kemudian ditambah 2 ribu liter lagi menjadi 7 ribu liter.

“Masyarakat dibatasi maksimal hanya bisa membeli 2 liter saja seharga Rp14 ribu per liternya. Saya berharap dengan digelarnya operasi pasar murah minyak goreng ini, bisa menjawab keluhan masyarakat soal kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasaran, dengan harga yang sesuai ditetapkan,” harapnya.

Bupati mengingatkan kepada para penjual baik di pasar tradisional maupun di toko-toko modern, agar bisa melayani konsumen yang membutuhkan minyak goreng. Selain itu, kepada para penjual diminta untuk tidak melakukan praktik yang membebani konsumen dengan persyaratan apapun untuk mendapatkan minyak goreng.

“Kemarin kami mendistribusikan 4.800 karton minyak goreng untuk seluruh pasar yang ada di Kabupaten Kuningan. Hari ini dari target 32 ribu liter, disiapkan 7 ribu liter dari Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon, Pak Budi Sultika,” tutur Bupati Acep.

Bupati juga berpesan kepada masyarakat, jika membeli minyak goreng sesuai kebutuhan saja atau tidak perlu berlebihan. Lagi-lagi Ia pun berpesan untuk tidak panik, dan pihaknya memastikan stok migor akan tetap ada.

“Saya yakin minyak goreng itu tidak langka. Kita maklumi kalau ada keterlambatan dalam pendistribusiannya,” ungkap bupati.

Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon Budi Sultika menjelaskan, pengiriman pasokan minyak goreng atas dasar permintaan pemerintah daerah. Minyak goreng tersebut untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi di Kuningan.

“Penyaluran 32 ribu liter minyak goreng di Kuningan, merupakan bagian dari peran Bulog dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng di Kuningan dan sekitarnya. Hari ini awalnya kita menyiapkan untuk 5 ribu liter di lokasi Foodcourt. Tapi karena antusias warga yang tinggi, saya tambah lagi 2 ribu liter sehingga total 7 ribu liter kita siapkan di lokasi ini,” ucapnya.

Khusus di wilayah Ciayumajakuning, pihaknya akan melakukan pendistribusian minyak goreng sebanyak 250 ribu liter secara bertahap. Bahkan dalam menghadapi bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, pihaknya berencana akan mendistribusikan lebih banyak lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: