Kocok Ulang AKD, Gerindra dan PAN “Didepak”

Kocok Ulang AKD, Gerindra dan PAN “Didepak”

“Padahal paripurnanya kan besok (hari ini, red), kok susunan AKD-nya sudah terbentuk. Ini yang menjadi pertanyaan. Saya tidak menjelekkan siapa-siapa, karena ini lembaga politik. Cuma bahasa pemimpin yang saya inginkan, kalau sudah berbicara A ya A. Bagaimana rakyat bisa percaya, di depan begini tapi di belakang berbeda. Itu saja yang kami sesalkan saat ini,” ketus Toto.

Toto tidak mau menyebutkan siapa yang berkhianat, sehingga Fraksi Gerindra Bintang dan PAN tidak masuk dalam AKD. Ia memastikan suatu saat nanti mereka yang berkhianat pada akhirnya akan ketahuan publik dengan sendirinya.

Yang jelas, beberapa pekan lalu, kata Toto, ada pertemuan beberapa fraksi di salah satu kediaman pimpinan dewan untuk membicarakan perombakan AKD dengan disepakati dilakukan secara proporsional. Ia menegaskan, AKD sebenarnya bekerja maksimal 2,6 tahun, sehingga menanyakan perombakan, dan dijanjikan akan proporsional.

“Waktu itu dijanjikan proporsional. Kami ini sebenarnya berharap tidak berharap (pimpinan AKD, red). Sekarang kenyataannya seperti ini, ya apalah daya. Paling kami Fraksi Gerindra Bintang siap berkoalisi dengan rakyat, itu saja. Yang benar katakan benar, yang salah akan saya katakana salah,” tegas mantan politisi PDIP itu.

Toto kembali menegaskan, pihaknya tidak akan menuntut dan berharap banyak atas adanya roling AKD tersebut, karena yang terpenting ke depan Fraksi Gerindra Bintang khususnya, akan berkoalisi dengan rakyat. Dalam hal ini fraksinya akan berdiri dalam posisi oposisi.

“Yang penting dengan terbentuknya AKD tersebut, bisa membawa Kuningan lebih baik. Jangan sampai ada julukan miskin extrem. Dan ada lagi julukan Kuningan juara Kabupaten Pengangguran. Itu saja yang ingin saya sampaikan demi kebaikan dan membela rakyat Kuningan,” ucapnya.

Toto menjelaskan, sebelumnya sekitar 3 pekan lalu ada pertemuan 4 fraksi di kediaman Ketua DPRD Nuzul Rachdy SE, terdiri PDIP, Gerindra Bintang, PKB dan PAN. Dalam pertemuan tersebut, 4 fraksi telah membuat pakta integritas dengan komposisi AKD secara proporsional. Apabila tidak, maka 4 fraksi ini menginginkan untuk menggandeng satu fraksi lagi, yakni PPP.

“Berarti pakta integritas yang ditandatangani oleh 4 fraksi yang hadir di rumah Ketua DPRD saat itu, ternyata ini hanya dagelan dan lelucon saja. Ini menggambarkan mana partai yang berkomitmen dan mana yang tidak terhadap pakta integritas. Dari 4 fraksi ini kan sudah dibaca, siapa yang tidak berkomitmen,” pungkasnya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: