Banting Meja, Fraksi Gerindra Bintang WO
Dari sini lah, suasana kembali tegang, dan hujan interupsi pun dilakukan oleh sejumlah anggota Fraksi Gerindra Bintang, ditambah Ketua Fraksi PAN H Uba Subari Ak. Sebelum insiden terjadi, H Dede Ismail menyampaikan kekecewaannya dengan nada sindiran kepada para anggota dewan yang lain.
Dikatakan, sikap politik yang dilakukan rekan-rekannya dari fraksi lain dalam penentuan AKD dianggap menghalalkan berbagai cara dan dengan berpikir pendek. Ia menyebut Ketua DPRD sebelumnya telah menyampaikan, 50 anggota DPRD Kuningan itu berkoalisi.
“Tetapi betapa piciknya yang kalian berpikir, yang hak mana yang hak, yang bathil mana yang bathil. Walaupun kalian banyak dengan koalisi yang cukup, tetapi kalau yang hak sesuai tatib yang berlaku telah dirampas oleh kalian. Silakan kalian rampas,” kata Deis –sapaan akrabnya- dengan nada tinggi.
Deis menegaskan, dirinya tidak mempermasalahkan komisi dan lain sebagainya. Di Bapemperda pun ia menyebut tidak bermasalah. Hanya saja saat hak anggota fraksinya dirampas, nantinya pun masyarakat akan dengan sendirinya mengetahui siapa yang benar dan siapa yang salah.
“Di dewan ini tinggal setahun setengah. Kekuasaan partai politik itu ada masa berlakunya. Kalau nantinya mandate kuasa itu dicabut oleh Allah, dicabut oleh rakyat, apakah kalian mau jadi lagi? Sisa kita ini dua tahun setengah, efektifnya setahun setengah. Kalau bertarung itu nanti di Pemilu 2024, bukan di arena seperti ini,” ketus Deis.
“Silakan tersenyum. Tapi pada saat menyampaikan nama-nama personel calon anggota BK disampaikan dengan nama paket, kan lucu. Ini ditonton oleh publik, nanti bisa menilai. Apakah kita tidak malu. Hal seperti ini, saya sampaikan hidup ini tidak lama. Kalian merasa senang, silakan. Tapi besok, siapa yang tahu kita masih di sini,” imbuhnya, disusul interupsi lanjutan dari Ketua Fraksi Gerindra Bintang Toto Tohari, yang kemudian dengan refleks menggulingkan meja di depannya untuk kemudian WO dari rapat paripurna.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya dan kemarin langsung disahkan, nama-nama personil AKD yang baru itu, yakni Komisi 1 kini diketuai Rany Febriani SS MHum dari Fraksi Demokrat, Wakil Ketua Apang Sujaman SPd dari Fraksi PDIP, dan Sekretaris Iip Syarif dari Fraksi PPP. Sebelumnya, Ketua Komisi 1 dijabat Saw Tresna Septiani SH dari Fraksi Golkar.
Untuk Komisi 2 yang semula Ketuanya dijabat Rany Febriani, kini dijabat Apip Firmansyah dari Fraksi PKB, Wakil Ketua Ali Akbar dari Fraksi PPP dan Sekretaris Saw Tresna Septiani SH dari Fraksi Golkar.
Komisi 3, posisi ketua masih tetap dijabat Dede Sudrajat dari Fraksi PKS, Wakil Ketuanya dipegang Drs H Toto Hartono dari Fraksi Demokrat, dan Sekretaris dijabat Drs H Momon Suherman dari Fraksi PPP.
Kemudian, untuk pimpinan Komisi 4, pada posisi Ketua masih dipegang Tresnadi dari Fraksi PDI Perjuangan, Wakil Ketua Hj Neneng Hermawati SE MA dari Fraksi PKB, dan Sekretaris dijabat H Jajang Jana SHI dari Fraksi PKS.
Adapun untuk pimpinan Bapemperda, kini posisi Ketua dijabat H Didit Pamungkas SE MM dari Fraksi Golkar, dan Wakilnya dipegang oleh Yaya dari Fraksi PKS. Sebelumnya, posisi Ketua Bapemperda dijabat Drs H Toto Suharto SFarm Apt dari Fraksi PAN.
Terakhir AKD yang mengalami perombakan, yakni Badan Kehormatan. Terdapat 5 orang utusan fraksi yang ada dalam BK ini. Terdiri dari Drs Ir H D Rusliadi MSi dari Fraksi PDIP, Etik Widiati dari Fraksi PKS, Hj Neneng Hermawati SE MA dari Fraksi PKB, H Badriyanto SSos dari Fraksi Golkar, dan Drs H Momon Suherman dari Fraksi PPP.
Dari hasil musyawarah internal, Ketua BK kini dijabat Drs Ir H D Rusliadi, dan Wakil Ketua dijabat H Badriyanto SSos. Sebelumnya, Ketua BK dijabat dr H Toto Taufikurohman Kosim yang sempat mengadili Ketua DPRD Nuzul Rachdy SE atas aduan kasus limbah yang menghebohkan Kuningan, bahkan publik nasional. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: