Migor Curah Melebihi HET, Polisi Turun Tangan

Migor Curah Melebihi HET, Polisi Turun Tangan

KUNINGAN - Harga minyak goreng (migor) curah di pasaran saat ini masih tinggi melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Hal ini pun menjadi perhatian pihak kepolisian menelusuri penyebabnya.

Persoalan masih tingginya harga minyak goreng curah ini ditemukan Bupati Kuningan Acep Purnama dalam sidak pasar bersama Kapolres AKBP Dhany Aryanda di Pasar Cilimus, kemarin. Sejumlah pedagang menjual migor curah rata-rata antara Rp21.000 hingga Rp22.000 per kilogram. Padahal pemerintah pusat telah menetapkan HET untuk minyak tersebut hanya Rp14.500 saja.

\"Saya beli dari toko besar modalnya saja sudah Rp19.000 per kilogram, jadi saya juga jualnya Rp21.000. Karena butuh untuk memenuhi permintaan pelanggan, terpaksa saya beli dan dijual seperti ini,\" ungkap Uun, salah satu pedagang kelontong Pasar Cilimus saat berbincang dengan bupati, Rabu (27/4).

Itu pun, kata Uun, tidak mudah untuk bisa dapat minyak goreng curah karena harus berebut dengan pedagang lain. \"Karena di sini tidak ada distributor, jadi beli minyak goreng curah harus dari toko besar saja. Makanya harganya pun sudah mahal, kemudian pembelian pun dibatasi tidak boleh banyak-banyak,\" ujar Uun.

Sementara untuk mingor kemasan, Uun mengaku, saat ini pasokannya sudah lancar dan harganya pun masih bertahan di kisaran Rp24.000 per liter. Namun demikian, para pelanggannya masih banyak yang lebih memilih mingor curah karena pertimbangan lebih murah. \"Karena biasanya yang belanja di sini untuk dijual lagi, atau untuk usaha gorengan makanya yang paling banyak dicari minyak goreng curah. Tapi kalau sudah kehabisan, mau tidak mau belinya yang curah,\" ujar Uun.

Atas temuan tersebut, Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, akan menjadi catatan termasuk oleh pihak kepolisian selaku bagian dari Satgas Pangan Kabupaten Kuningan. Pihaknya akan menelusuri permasalahan tingginya harga minyak goreng curah tersebut terutama dalam hal pendistribusiannya.

\"Pemerintah pusat telah menetapkan HET minyak goreng curah Rp14.500, tapi kenyataan di pasaran masih di atas hingga mencapai Rp21.000 per kilogram. Ini sudah kami catat, dan dari Pak Kapolres pun sudah menyatakan akan melakukan pengontrolan ke suppliernya. Mudah-mudahan secepatnya bisa ditemukan permasalahannya sehingga harga minyak goreng curah ini bisa segera normal sesuai ketentuan yang berlaku,\" ungkap Acep diamini Kapolres AKBP Dhany Aryanda.

Selain minyak goreng, dalam sidak tersebut bupati juga memantau kondisi harga kebutuhan pokok masyarakat lain mulai dari sayur mayur, daging, beras hingga telur. Hasilnya, pada H-5 Lebaran ini beberapa komoditi mulai merangkak naik. Contohnya daging sapi dari harga normal Rp120.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 145.000, telur dari Rp22.000 menjadi Rp27.000, bawang merah dari Rp28.000 naik menjadi Rp45.000 dan cabai merah Rp40.000 dari harga normal di kisaran Rp25.000 per kilogram.

\"Sebenarnya kenaikan harga pada saat menjelang Lebaran ini sudah menjadi hal yang biasa terjadi. Namun beberapa kenaikan tersebut terbilang tinggi, sehingga saya harap ini bisa dikurangi supaya tidak terlalu memberatkan masyarakat,\" ujar Acep. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: