Imbas Kenaikan BBM, Kapolres: Kabupaten Kuningan Masih Dalam Keadaan Kondusif dan Terkontrol

Imbas Kenaikan BBM, Kapolres: Kabupaten Kuningan Masih Dalam Keadaan Kondusif dan Terkontrol

Mahasiswa Uniku menolak kenaikan harga BBM.-M Taufik/Radar Kuningan -

BACA JUGA:Percaya Diri, PKB Bidik 9 Kursi di Pileg 2024

Selain itu, lanjut Dhany, pihaknya akan terus melakukan monitoring situasi dan pasca kenaikan BBM yang sudah menjadi instruksi dari Kapolri maupun Kapolda Jawa Barat.

“Kita juga memetakan sektor mana saja yang terdampak kita akan bantu, yang pasti kita siap mendukung apapun yang menjadi kebijakan pemerintah,” ujar Dhany.

Sementara, Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy mengingatkan menghadapi situasi yang sulit ini, agar tidak membuat situasi lebih buruk lagi seperti instablitas dan segalanya. 

”Kita sebagai lembaga DPRD sudah menyampaikan melalui forum, dan seluruh Indonesia juga menolak,” kata Zul singkat.

BACA JUGA:Demi Proyek Jalan Lingkar Selatan, Gedung Bina Marga Bakal Dibongkar

Masih di tempat yang sama, Kadishub Kuningan M Muthofid menyebutkan sebagai antisipasi sementara, pihaknya telah mengeluarkan kebijakan terkait penyesuaian tarif sementara Suntuk angkutan umum. 

Dari harga Rp4.000 untuk umum menjadi Rp5.000 dan pelajar dari Rp2.000 menjadi Rp3.000 dan untuk angkutan perdesaan dari Rp460 per kilometer menjadi Rp590 per kilometer.

"Telah disepakati, tarif untuk angkutan kota (angkot) naik Rp71.000 baik untuk umum maupun pelajar, sedangkan untuk angkutan perdesaan dari Rp460 per kilometer naik jadi Rp590. Kalau untuk tarif angkutan bus AKAP dan AKDP juga elf, itu kebijakannya di provinsi dan pusat," ujar Muthofid. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: