Ternyata Ini Alasan Majalengka Dijuluki Sebagai Kota Angin
Alasan Majalengka mendapat julukan Kota Angin. -Istimewa-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM – Majalengka memiliki julukan unik tersendiri yaitu disebut sebagai Kota Angin, ternyata ada alasan dibalik julukan tersebut.
Banyak dari masyarakat termasuk yang belum mengetahui dan bertanya-tanya mengenai julukan Kabupaten Majalengka tersebut.
Mungkin, alasan Majalengka disebut sebagai "Kota Angin" adalah karena angin di sana selalu kuat dan memiliki karakteristik khusus, bahkan ketika tidak ada musim hujan maupun musim kemarau.
Majalengka adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Daerah ini dikenal dengan julukan yang unik dan menggambarkan salah satu karakteristik alamnya yang khas, yaitu "Kota Angin."
BACA JUGA:Jalan Baru Cirebon - Kuningan, Mulai dari Tempat Ini?
Asal mula nama "Majalengka" berasal dari dua kata dalam bahasa Cirebon, yaitu "maja" dan "langka". Meskipun demikian, ada versi lain mengenai asal usul kabupaten ini, salah satunya berhubungan dengan peristiwa pembabatan pohon maja oleh Nyi Rambut Kasih.
Julukan Kota Angin ini tidak semerta-merta hanya sebuah sebutan dari orang, namun hal ini juga ada penjelasan ilmiahnya.
Majalengka mendapatkan sebutan "Kota Angin" karena daerah ini ditandai oleh angin yang kuat yang melintasi wilayah ini.
Keberadaan angin di Majalengka dapat dijelaskan oleh perbedaan tekanan udara antara wilayah utara dan selatan, dan itulah dasar mengapa julukan "Kota Angin" melekat pada kota yang berada dekat dengan puncak Gunung Ciremai.
BACA JUGA:Cara Pengasuh Ponpes Al Bahjah Buya Yahya Memerangi Zionis Israel, Oh Ternyata Begini yang Dilakukan
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kecepatan angin di Majalengka lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah sekitarnya. Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh letak geografisnya yang berdekatan dengan puncak Gunung Ciremai.
Warga setempat sering menyebut angin di Majalengka sebagai "angin ngagelebug," yang berarti angin kencang.
Selama musim kemarau, terutama antara bulan Juli dan Oktober, angin kencang ini semakin terasa, dengan kecepatan angin mencapai 30 knot atau sekitar 56 km per jam, dibandingkan dengan kecepatan normal sekitar 15 knot. Selain itu, pada bulan Agustus, angin menjadi lebih kuat lagi karena musim hujan yang datang.
Kecepatan angin di Majalengka juga dipengaruhi oleh Gunung Ciremai yang terletak di sebelah selatan. Angin terhalang oleh puncak Gunung Ciremai, dan ketika melewati gunung ini, angin menjadi kencang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: