Asal Muasal Burjo Kuningan yang Merambah Pulau Jawa

Asal Muasal Burjo Kuningan yang Merambah Pulau Jawa

Asal muasal Warung Burjo Kuningan yang sudah menyebar di Pulau Jawa. -Asep Kurnia-radarkuningan.com

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Burjo KUNINGAN merupakan warung makanan cepat saji tradisional yang beroperasi sejak puluhan tahun lalu dan sudah merambah berbagai daerah di Pulau Jawa.

Ciri khas dari warung bubur kacang ijo khas Kuningan ini adalah operasionalnya yang 24 jam tanpa libur, kecuali saat Idul Fitri.

Diyakini, penyebaran warung burjo Kuningan ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat di Kota Kuda yang sejak dulu menjadi perantau.

Mereka berusaha apa saja. Mulai dari karyawan hingga usaha bubur kacang ijo. Termasuk warung kaki lima yang menjual rokok dan kebutuhan harian.

BACA JUGA:Melihat Rumah Keluarga Anies Baswedan di Kuningan, Dekat Makam Gede

Usaha ini, masih bertahan hingga kini. Bahkan sudah ada nyaris di semua daerah di Pulau Jawa. Uniknya, usaha ini dikelola oleh para pekerja yang masih berkerabat.

Baik masih satu keluarga, tetangga atau paling tidak satu desa. Mereka bergantian menjaga warung dalam periode shift tertentu baik bulanan maupun tiga bulanan. 

Menu yang disajikan biasanya: bubur kacang ijo, bubur ayam (tidak selalu), mi instant, kopi, teh, susu, telur ayam kampung, rokok, hingga gorengan.

Bagaimana asal usul Burjo Kuningan? Misael A Husin yang merupakan seorang penulis, pernah mengulas salah satu versi soal asal muasal burjo ini. Menurut dia, sejarah warung burjo diawali oleh Salim Saca, warga Garawangi, Kabupaten Kuningan.

BACA JUGA:MEMALUKAN! Andre Onana Bobol 3 Gol, Manchester United Dibantai Newcastle di Kandang

Waktu itu, bubur kacang ijo merupakan salah satu menu sarapan urang Sunda. Termasuk di Kabupaten Kuningan. Salim Saca awalnya berjualan keliling memakai dongdangan atau gerobak.

Lantas usaha Salim Saca ini berkembang dan dia memutuskan membuka warung burjo di Kuningan. Sehingga tidak lagi berjualan keliling. 

Salim Saca lantas membagikan resep pembuatan burjo tersebut yang diikuti oleh banyak orang di Garawangi dan sekitarnya. Menariknya, masyarakat Kuningan yang dikenal sebagai perantau ulung, membawa resep ini ke luar kota. 

Mereka menantau ke Jogjakarta, Semarang, Jabodetabek, Bandung dan kota-kota lainnya. Singkat cerita, warung burjo Kuningan pun menjamur di berbagai kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: