Ironis, Desa Dekat Kebun Raya Kuningan Ini Sering Kesulitan Air Bersih, Padahal Miliki Sumber Mata Air Sendiri

Ironis, Desa Dekat Kebun Raya Kuningan Ini Sering Kesulitan Air Bersih, Padahal Miliki Sumber Mata Air Sendiri

Sawah Tarikolot, di Desa Padabeunghar Kabupaten Kuningan. Desa ini kerap kesulitan air di musim kemarau. -hendriana_24/IG-radarkuningan.com

BACA JUGA:Sofa Rusak Dicakar Kucing, Lakukan Hal Ini untuk Mengurangi Efek Cakaran Anabul

Bahkan, pada musim kemarau panjang ini, penduduk Desa Padabeunghar harus mencari air untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka mengangkut air dari ke sungai di Cikalahang.

Kesulitan air ini dirasakan penduduk setelah hutan pinus dan kebun karet ditebang. Sebelumnya, selokan-selokan di Desa Padabeunghar selalu mengalirkan air bersih dari mata air di hutan.

Desa Padabeunghar terletak 300-500 m di atas permukaan laut. Desa ini sering digunakan sebagai persinggahan pendaki gunung yang akan mendaki Gunung Ciremai.

Pendaki tersebut biasanya akan mengajak seorang warga Desa Padabeunghar yang biasa naik ke Gunung Ciremai sebagai pemandu. Jalur Desa Padabeunghar memang tidak seramai jalur Desa Puncak.

BACA JUGA:8 Makanan yang Cocok untuk Kucing Kampung, Ternyata Tidak Cocok Dikasih Nasi

Jalur pendakian dari Desa Padabeunghar lebih jauh. Membutuhkan waktu yang lama, dan lebih melelahkan untuk sampai Gunung Ciremai.

Memang lebih cepat sampai jika naik Gunung Ciremai melalui jalur Desa Puncak dari pada melalui jalur Desa Padabeunghar.

Keadaan fisik Desa Padabeunghar ini berpengaruh pada ketersediaan lahan untuk usaha pertanian rumah tangga. 

Desa ini memiliki sedikit lahan yang dapat diklaim menjadi milik rumahtangga petani. Tentu apabila dibandingkan dengan lahan hutan dan lahan kebun karet milik Perhutani dan pengusaha pemegang HGU yang ada di Desa Padabeunghar. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: