Rebranding Cirebon Raya Tak Membuat Dekkma Majalengka Tertarik, Lebih Pilih Rebana Metropolitan

Rebranding Cirebon Raya Tak Membuat Dekkma Majalengka Tertarik, Lebih Pilih Rebana Metropolitan

Rebranding Cirebon Raya untuk patiwisata Ciayumajakuning banyak mendapatkan penolakan. -Istimewa-radarkuningan.com

Majalengka, RADARKUNINGAN.COM - Rebranding pariwisata Ciayumajakuning menjadi Cirebon Raya ternyata tidak disetujui sejumlah daerah, terurama Kabupaten Majalengka.

Dewan Kesenian dan Kebudayaan Majalengka (Dekkma) menyatakan bahwa, daripada menggunakan branding Cirebon Raya, lebih baik menggunakan Rebana Metropolitan.

Menurut Ketua Dekkma Ocky Sandi  branding Rebana terdengar lebih kolaboratif dan mengangkat semua wilayah di dalamnya secara merata dan bersama-sama.

Daripada Aglomerasi Wilayah Ciayumajakuning Menjadi Cirebon Raya, egosentris dan hegemoni etnis tertentu akan muncul menjadi konflik, dikarenakan wilayahnya yang dijadikan jargon atau branding.

BACA JUGA:Misteri Gunung Ciremai, Harimau Jawa Dinyatakan Punah, Macan Tutul Bertahan Hidup

"Alih-alih strategi branding yang berhasil tapi malah akan membuat retakan baru di masyarakat kita yang berpotensi melahirkan konflik of interest," katanya.

Menurut dia, Rebana Metropolitan justru memiliki cakupan wilayah yang lebih luas dengan tambahan 2 daerah yakni Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang. 

"Apalagi sekarang masuk dua wilayah baru yang dimasukan dalam skema ini, yaitu Sumedang dan Subang. Kami yakin wilayah yang lain pun memiliki kegelisahan yang sama dengan kami," katanya.

Bahkan dirinya juga mengatakan bahwa keterangan terhadap branding Rebana, sebelumnya telah disampaikan juga oleh Bupati Majalengka Karna Sobahi.

BACA JUGA:Daripada Cirebon Raya, Bupati Majalengka Lebih Tertarik Rebana Metropolitan

Namun untuk menindaklanjuti konsep tersebut, Dekkma saat ini sedang melakukan reset internal untuk mendengar langsung respons dari masyarakat dan nanti hasilnya akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait. 

"Kalo soal sikap Bupati kami, dilihat dari beberapa info di media sosial sepertinya juga beliau lebih tertarik kepada Rebana, Kang tapi lebih detailnya bisa langsung dikonfirmasi pada beliau," katanya.

Secara informal, respons masyarakat memang sudah tersampaikan. Misalnya dalam agenda diskusi dan lainnya. Namun, hal ini masih akan ditindaklanjuti. 

"Secara sederhana kami tengah mengadakan riset internal untuk mendengar respon langsung dari masyarakat, seperti kemarin malam di Warung Paria yang kemudian akan disampaikan kepada pihak terkait tentang respons masyarakat soal pembangunan wilayahnya ke depan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: