Meski Sering Bertengkar, Tapi Netizen Indonesia dan Malaysia Bentuk Koalisi Bersatu Perjuangkan Palestina
Netizen Indonesia dan Malaysia sepakat membentuk koalisi memperjuangkan Palestina.-Seaasia/Ist-radarkuningan.com
Jakarta, RADARKUNINGAN.COM - Netizen Indonesia dan Malaysia dikenal kerap saling sindir bahkan terlibat perang kata-kata di media sosial.
Kedua negara ini, dikenal dengan warganet alias netizen yang berisik. Namun saat ini, netizen Indonesia maupun Malaysia bersepakat membentuk pergerakan dan koalisi.
Mereka mengungkapkan solidaritas yang sama yakni bagaimana membela rakyat Palestina lewat media sosial. Juga melayangkan serangan kepada akun media sosial Israel.
Koalisi warganet Indonesia dan Malaysia tersebut dinamakan Netizen Force dengan moto: Berani, Bersatu, Menang.
Bahkan surat koalisi itu, dituangkan dalam sebuah surat yakni; Coalition Letter nomor 080/SK-NF/XI/2023 dengan subjek 'Undangan Koalisi Melawan Zionis Israel'.
Dilansir dari Seasia News, platform online kini digunakan sebagai sarana utama untuk menyuarakan protes dan mengutuk Israel.
Khususnya, mereka juga menghadapi pendukung pro-Israel. Netizen Indonesia dan Malaysia aktif memanfaatkan internet untuk menyebarkan informasi mengenai konflik Palestina - Israel.
Mereka menganjurkan boikot, melawan propaganda, dan berinteraksi langsung dengan tentara Israel dengan mengunggah komentar dan pesan di platform media sosial.
BACA JUGA:3 Manfaat yang Anda Dapatkan Jika Memilih Sirih Gading untuk Aquarium
Kekecewaan warganet Indonesia tak lepas dari ketidakpuasan mereka terhadap tentara Israel yang kerap membagikan konten-konten yang menampilkan kehidupan nyaman mereka.
Apalagi sambil membuat kekacauan di tanah Gaza dan menyebabkan kematian ribuan warga sipil Palestina.
Banyak tentara Israel dengan bangga mendokumentasikan aktivitas mereka selama serangan Gaza, sering kali membuat konten satir yang terkesan mengejek penderitaan rakyat Palestina.
Misalnya, mereka membuat video yang memperlihatkan diri mereka bermain-main dengan lampu dan air, meskipun pasokan listrik dan air terputus di Gaza, sehingga meremehkan mereka yang tidak mendapatkan fasilitas dasar tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: