LAGI! Konflik Harimau Sunda dan Manusia, Melipir ke Kampung - Mangsa Hewan Ternak, Warga Tak Berani ke Kebun

LAGI! Konflik Harimau Sunda dan Manusia, Melipir ke Kampung - Mangsa Hewan Ternak, Warga Tak Berani ke Kebun

Konflik manusia dan harimau kembali terjadi, kali ini di Kabupaten Pesisir Barat. Foto kolase Harimau Sunda dan jejak kaki harimau.-Kolase Foto WWF/Dok-radarkuningan.com

BACA JUGA:Tak Hanya Estetik Sebagai Dekorasi Rumah, Ini 5 Manfaat Merawat Tanaman Janda Bolong Bagi Kesehatan

"Kalau ada hewan ternak khawatir hewan buas nanti turun lagi ke lokasi itu," ungkapnya.

Seperti diketahui, harimau sumatera sempat muncul di sekitar perkampungan warga dan memangsa 1 ekor hewan ternak.

Camat Pesisir selatan, Mirton Setiawan mengatakan, masyarakat di Kebudu Pekon Negeri Ratu Tenumbang sempat khawatir dengan keberadaan harimau sumatera.

"Sampai sekarang masih khawatir dengan harimau, terutama yang memiliki lahan di perkebunan itu," ungkap Mirton.

BACA JUGA:Jalintim Garatengah-Ancaran Bakal Jadi Milik Daerah, PJN-Bidang Aset BPKAD Kuningan Bahas Pengalihan Aset

Oleh karena itu, Mirton mengimbau agar warga memindahkan hewan ternak seperti kambing dan sapi dari wilayah perkebunan yang berbatasan dengan hutan.

Sebab, keberadaan hewan ternak dapat memancing hewan buas untuk turun ke perkebunan saat mencari makan.

Populasi Harimau Sumatera

Melansir laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), populasi harimau sumatera atau yang biasa disebut harimau sunda kini hanya tersisa 603 ekor di alam liar.

Harimau sumatera yang hidup liar berada di 23 lokasi di sepanjang Pulau Sumatera. Setiap lokasi tersebut rata-rata dihuni oleh 1 sampai dengan 185 individu.

BACA JUGA:Bandung Bondowoso Versi Digital, Bangun Candi Prambanan di Minecraft Hardcore, Tanpa Bantuan Jin

Harimau sumatera masuk dalam daftar satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan UU 5 tahun 1990.

Meskipun sudah dilindungi undang-undang dan dilarang untuk diburu, tetapi populasi di alam liar semakin menurun.

Kondisi ini tidak lepas dari persoalan ruang hidup, di mana hutan dataran rendah dan pegunungan semakin berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: