Setidaknya Ada 10 Macam Alpukat Wajib Anda Tahu, Jenis Mentega Paling Familier dan Jadi Unggulan

Setidaknya Ada 10 Macam Alpukat Wajib Anda Tahu, Jenis Mentega Paling Familier dan Jadi Unggulan

Jenis buah alpukat yang perlu diketahui, setidaknya ada 10.-Istimewa-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Banyak yang menganggap jika buah alpukat ini hanya satu jenis. Ternyata anggapan itu keliru. buah tersebut memiliki banyak jenis. Setidaknya ada 10 jenis yang dikenal di Indonesia.

Bukan hanya jenis, nama tanaman alpukat ini di beberapa daerah di Indonesia juga bermacam-macam penyebutannya. Walau, sebagian besar banyak kemiripan dalam penyebutannya.

Pada umumnya orang Indonesia menyebut dengan buah alpukat. Buah ini memiliki nama lain Persea americana.

Di Lampung misalnya, alpukat sering disebut advokat. Juga ada yang menyebut dengan jamboo mentega, jambu pooan dan pookat.

BACA JUGA:Jangan Diabaikan, 6 Arti Kucing Mengeong Terus di Malam Hari Bisa Jadi Menunjukan Isyarat Tertentu

Lain lagi dengan di Jawa Barat. Sebagian besar masyarakat Sunda menyebut buah ini dengan nama alpuket.

Sementara orang Jawa menyebut alpokat. Baik itu masyarakat Jawa yang ada di Jawa Tengah, Jawa Timur dan di transmigrasi.

Sedangkan orang Batak pada umumnya menyebut buah ini dengan dua sebutan. Ada yang menyebut boah pokat, dan ada juga jamboo pokat.

Padahal walaupun dengan sebutan yang berbeda-beda, namun pada gakekatnya sama. Buah tersebut masuk dalam marga persea.

Seperti diketahui, persea adalah genus dari sekitar 150 spesies pohon cemara yang termasuk dalam keluarga laurel, Lauraceae. Salah satu anggota genus yang paling terkenal adalah alpukat.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: One Way Tol Cipali Dibatalkan, Lalu Lintas Masih Terkendali

Alpukat bukan tanaman asli Indonesia. Buah ini berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah.

Tanaman ini diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Hanya saja, secara resmi antara tahun 1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat.

Tujuannya untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat. Lebih khusus masyarakat yang tinggal di pegunungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: