Sejarah Desa Bojong Kuningan, Kisah Sura Bakti Mencari Teman Hidup, Ada Larangan Kerbau Bule

Sejarah Desa Bojong Kuningan, Kisah Sura Bakti Mencari Teman Hidup, Ada Larangan Kerbau Bule

Sejarah Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

BACA JUGA:Jika Keraton Kasepuhan Dibumihanguskan Belanda, Desa Cilimus Disiapkan jadi Pusat Pemerintahan Darurat

Karena peristiwa naas itu, kemudian ada larangan untuk memelihara kerbau bule di wilayah ini.

Lama kelamaan kawasan ini kemudian berkembang menjadi permukiman. Sura Bakti yang memimpin tempat itu, lantas mulai menyetor upeti ke Kesultanan Cirebon.

Terutama setelah era Dipati Ewangga yang merupakan utusan dari Kesultanan Cirebon di wilayah Kuningan.

Pada waktu era Kesultanan Cirebon pula terjadi peristiwa yang sangat bersejarah yakni, dipindahkannya jalan utama ke sebelah timur.

BACA JUGA:Hasil Survei Jamparing Research di Kabupaten Kuningan, Pasangan AMIN Dominasi Suara Responden

Saat ini, akses jalan tersebut yang membelah Desa Bojong dan menjadi akses utama Kabupaten Kuningan. Dulunya, jalan utama tersebut berada di sebelah barat atau persis berada di bawah kaki Gunung Ciremai.

Setelah memimpin daerah itu, Sura Bakti pun meninggal dunia. Kepemimpinan daerah itu, dilanjutkan anaknya yakni Buyut Niti yang tinggal di Kampung Gibug.

Setelah itu, Buyut Niti menyatukan Kampung Dukuh dan Kampung Gibug yang kemudian diberi nama Bojong.

Tidak ada referensi tertulis mengenai kata Bojong ini. Namun dalam cerita tutur masyarakat, berasal dari kata dalam Bahasa Sunda yakni bujeng.

BACA JUGA:Menjadi Dekorasi Indah Di Rumah, 3 Tanaman Hias Bunga Ini Memiliki Aroma Harum dan Keindahan Visual

Kata bujeng sendiri, biasanya disebutkan berulang. Misalnya: Bujung-bujeng. Atau dalam bahasa kekinian boro-boro alias jangankan.

Namun pemerintahan di Bojong sendiri baru dibentuk setelah era penerusnya yakni Kuwu Deleg yang dibantu Buyut Benggol dan Buyut Sura.

waktu itu, nama kepala kampung diubah menjadi kuwu oleh Kesultanan Cirebon.

Sejarah mengenai Desa Bojong ini, memang tidak mencantumkan sumber tertulis seperti naskah. Termasuk pada sumber primer seperti portal resmi pemerintahan desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: