Ternyata Begini Nasib kucing Setelah Mati Dalam Islam, Tidak Masuk Surga atau Neraka!

RADARKUNINGAN.COM – Apakah kalian tahu bahwa dalam Islam, kucing termasuk dalam hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW, tapi meskipun begitu, kucing tidak masuk surga.

Lalu, jika kucing tidak masuk surga, bagaimana nasib kucing setelah mati? Apakah jika ia akan dimasukan ke neraka oleh Allah SWT?

Nah, oleh karenanya di sini kita akan membahas tentang nasib kucing setelah mati dalam Islam dan ke mana ia akan dimasukan oleh Allah SWT.

Kucing merupakan makhluk menggemaskan yang banyak sekali disukai manusia. Dan bahkan dalam agama Islam sendiri, kucing memiliki kedudukan yang cukup spesial.

BACA JUGA:3 Resep Makanan Kucing Persia Buatan Sendiri, Praktis dan Bikin Anabul Nagih!

Selain jadi hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW, kucing juga termasuk dalam hewan yang suci dalam Islam, seperti yang dituliskan dalam beberapa hadits.

“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Tirmidzi).

Tapi meskipun kucing termasuk hewan yang suci dan menjadi hewan kesayangan Nabi, tapi ia tidak dijelaskan akan masuk Surga Allah SWT, kenapa begitu.

Alasan Kenapa Kucing Tidak Masuk Surga

Sudah menjadi pengetahuan umum dalam Islam bagi hamba Allah SWT di hari akhir akan tentukan apakah akan masuk ke dalam Surga ataupun neraka.

BACA JUGA:Apakah Kucing Boleh Makan Pedas? Ternyata Ini Efek Rasa Pedas pada Anabul!

Seperti dalam hadits yang diceritakan Abu Hurairah, terdapat sebuah kitab tafsir Al Thabari yang menjelaskan:

"Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua makhluk pada hari akhirat kelak. Yaitu setiap hewan, burung-burung, dan juga manusia. Lalu Allah berkata kepada hewan-hewan dan juga burung, 'Jadilah kamu tanah'."

Dalam hadits tersebut dijelaskan kondisi di akhiran pada hewan dan manusia itu berbeda. Surga memang menjadi tempat untuk makhluk Allah SWT yang beribadah.

Sehingga tempat untuk kucing dan hewan lainnya nanti tidak akan berada di Surga karena di sana hanya untuk tempat makhluk Allah SWT yang beribadah adalah manusia.

Sumber: