Sejarah Desa Wano, Salah Satu yang Tertua di Kabupaten Kuningan, Wilayah Kekuasaan Kesultanan Cirebon

RADARKUNINGAN.COM - Sejarah Desa Wano, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan yang merupakan salah satu Desa tertua dan sudah ada sejak tahun 1700-an.

Desa Wano berada di sisi utara dari ibu kota Kabupaten Kuningan. Lokasinya berada di dataran rendah, dengan kisaran ketinggan sekitar 400 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Di zaman Kesultanan Cirebon, Desa Wano merupakan salah satu wilayah kekuasaan dan dipimpin oleh seorang abdi dalem Keraton Kasepuhan bernama Kuwu Jaksa.

Sebelum berkembang menjadi sebuah desa seperti sekarang ini, penduduk di Desa Wano dikenal seringkali berpindah-pindah.

BACA JUGA:Jangan di Sepelekan! Ini Dia 6 Ciri-Ciri Kucing Sedang Sakit Yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Terlambat!

Sebab, pada waktu itu permukiman mereka dirasa kurang aman. Awalnya, warga bermukim di sebelah selatan Sunagi Cipogor.

Pada waktu itu, jumlah penduduk masih sangat sedikit yakni hanya 9 keluarga. Mereka hidup di rumah yang berbahan bambu dan beratap alang-alang.

Bekas pemukiman lama ini, kemudian berubah menjadi lahan pertanian dan dikenal dengan nama Sawah Singkup.

Di bawah kepemimpinan Kuwu Jaksa, masyarakat Desa Wano bisa dibilang hidup dengan tenang dan penuh kedamaian.

BACA JUGA:Tidak Hanya Indah, Ternyata Ada Manfaat Tanaman Janda Bolong di Dalam Rumah,Yuk Simak Apa Saja Manfaatnya

Kuwu Jaksa memimpin desa tersebut karena sesepuh atau tetua dari kawasan permukiman di bawah kekuasaan Kesultanan Cirebon.

Sayangnya, penduduk Desa Wano tidak bisa lepas dari kehadiran perampok yang kerap berbuat onar.

Kampung Paimahan, nama dari Desa Wano ketika itu, seringkali didatangi kelompok perampok tersebut.

"Kampung Paimahan sering diganggu, perampok membakar rumah penduduk," kata Sesepuh Desa Wano, Udin Samsudin, dilansir dari Profil Desa Wano.

Sumber: