Kucing adalah Hewan Teritorial, Kamu Mungkin Tak Sadar Rumah Sedang 'Dijajah'

RADARKUNINGAN.COM - Kucing seperti saudaranya di alam liar, dikenal sebagai hewan teritorial yang seolah memiliki daerah kekuasaan dengan luas tertentu.

Menurut sejumlah sumber, kucing liar yang hidup di sekitar lingkungan perumahan memiliki daerah kekuasaan antara 0,07 sampai dengan 0,28 kilometer persegi.

Itu artinya, rumah tempat tinggal manusia bisa jadi masuk dalam teritori kucing liar atau kucing kampung yang tinggal di sekitarnya.

Rata-rata kucing dapat berkeliaran dengan jarak antara 49 sampai dengan 351 meter dari 'rumahnya'.

BACA JUGA:Jejak Istana Pajajaran, Berkabut dan Dijaga Sejumlah Harimau, Prabu Siliwangi Nga-Hyang jadi Maung?

Adapun cara kucing meninggalkan jejak dan menandai daerah kekuasaannya adalah dengan membuang kotoran.

Hal tersebut meninggalkan aroma sekaligus tanda bagi kucing lain agar mengetahui bahwa mereka memasuki daerah kekuasaan.

Tidak hanya itu, kucing juga kerap meninggalkan jejak aroma lewat urine. Namun terkadang perilaku alamiah ini, membuat banyak orang terganggu.

Pasalnya urine tersebut kerap kali diarahkan pada benda-benda yang ada di rumah seperti sofa, pintu atau barang lainnya.

BACA JUGA:Dusun Bambu Lembang Ada Apa Saja? Ini Dia 5 Wahana Terbaru yang Wajib Dicoba

Hewan dengan nama ilmiah felix silvestris ini juga meninggalkan jejak dalam bentuk cakaran. Biasanya dilakukan pada pohon.

Tetapi terkadang dilakukan juga pada benda berbahan dasar kayu seperti pintu, maupun perabotan rumah tangga.

Dilansir dari Love to Know Pets, luas dari area kekuasaan kucing ini, sangat dipengaruhi dengan faktor usia.

Semakin muda kucing, lebih aktif berkeliaraan dengan daya jelajah maksimal. Sehingga dapat mempertahankan wilayah kekuasaannya.

Sumber: