Di Tempat Ini Bisa Menerawang Kembali ke Kuningan di Zaman Prasejarah dan Membayangkan Kehidupan Manusia Purba

Di Tempat Ini Bisa Menerawang Kembali ke Kuningan di Zaman Prasejarah dan Membayangkan Kehidupan Manusia Purba

Peninggalan manusia purba di Situs Purbakala Cipari Kabupaten Kuningan. -Yuda Sanjaya-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Wilayah lereng Gunung Ciremai menjadi saksi kehidupan prasejarah, khususnya manusia purba di zaman megalitikum.

Berbagai tinggalan benda yang digunakan manusia purba masih tersimpan dengan baik. Termasuk peti kubur batu.

Di tempat ini, siapapun bisa menerawang dan membayangkan kehidupan manusia purba di kaki Gunung Ciremai, 3.500 sampai dengan 1.000 Sebelum Masehi (SM). 

Tempat yang berada di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan ini, sekarang menjadi situs purbakala. Padahal dulu penemuannya terjadi secara tidak sengaja.

BACA JUGA:4 Fakta Ratu Nilakendra, Penerus Prabu Siliwangi yang Menganut Aliran Sesat, Gagal Mempertahankan Pajajaran

Tanah yang kini menjadi Situs Purbakala Cipari adalah milik seorang warga setempat. Pada tahun 1971 tiba-tiba ditemukan jenis batu yang berbeda. Wujud batu itu, seperti yang dipamerkan di Paseban Tri Panca Tunggal.

Temuan ini, lantas dilaporkan ke Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Jakarta. Lantas dilakukan eskavasi dan berhasil menemukan benda seperti peti kubur batu, kapak, batu, gelang, dan gerabah kuno.

Kemudian pada penggalian total tahun 1975 juga ditemukan peninggalan masa neolitikum seperti gelang batu. Perhiasan tersebut dibuat dari batu kalsedon yang dipakai para wanita sebagai bekal kubur.

Temuan lainnya adalah perkakas kapak perunggu. Bahan pembuatnya adalah campuran tembaga dan timah dengan rasio 3:10. Perangkat ini dipakai sebagai perkakas sehari-hari, keperluan upacara, dan bekal kubur. 

BACA JUGA:DRAMATIS! Manchester United Kalahkan Klub-nya Justin Hubner, Saling Susul Gol

Karena banyaknya temuan itu, akhirnya pada tahun 1976 dibangun menjadi museum purbakala. Lokasinya memang berada di tengah permukiman penduduk.

Pembangunan museum tersebut kemudian selesai dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Syarif Thayeb pada 23 Februari 1978.

Bila melihat hasil temuan yang ada, benda-benda di Situs Purbakala Cipari merupakan campuran dari zaman neolitikum dan megalitikum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: