Sejarah Kiai Mutawally, Ulama Terkenal dari Kuningan, Keturunan Sunan Gunung Jati

Sejarah Kiai Mutawally, Ulama Terkenal dari Kuningan, Keturunan Sunan Gunung Jati

Kegiatan di Masjid Sirojurrosyidin Ath-Thohiriyyah yang merupakan peninggalan dari Kiai Mutawally, selain Pondok Pesantren Al Mutawally di Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.-Hutimu Family - Tangkapan Layar-radarkuningan.com

BACA JUGA:5 Cara Aman Tidur Bersama Kucing, Pastikan Dulu Hal Ini, Jangan sampai Bawa Penyakit dan Bikin Alergi Bulu

Nama atau gelar Mutawally sendiri berarti: Orang yang mampu mengangkat. Lantas gelar ini melekat sepulang menunaikan ibadah haji.

Melihat silsilahnya, Kiai Mutawally adalah putra dari Ki Bagus Konaan atu cucu dari Ki Bagus Maijah. Seorang tokoh yang dimakamkan di Blok Panyamunan, Desa Putat, Kecamatan Sedong, Kabupaten Kuningan.

Merunut pada silsilahnya, Kiai Mutawally adalah cucu dan keturunan ke-13 dari Sunan Gunung Jati jalur Maulana Hasanuddin.

Silsilah ini, menyatakan bahwa Ki Bagus Siradjur Rasyidin adalah cucu buyut dari Kiai Tubagus Nadimuddin, ulama dari Banten yang melakukan pengembaraan ke Cirebon.

BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Kucing Liar Masuk Rumah dan Mencuri Makanan, Lakukan Hal Ini tanpa Perlu Menyakiti

Kiai Tubagus Nadimuddin datang ke Cirebon yang merupakan saudara tua dari Kesultanan Banten, setelah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa jatuh.

Dari pengembaraan itu, Kiai Tubagus Nadimuddin lantas menuju ke Desa Timbang, saat ini masuk dalam wilayah Kecamatan Cigandamekar.

Tepatnya di Kampung Huludayeuh pada tahun 1672, Kiai Tubagus Nadimuddin mendirikan pesantren pertama di sana.

Sepulang dari menunaikan ibadah haji, Kiai Mutawally kemudian meneruskan pesantren orang tuanya. Kemudian mengembangkannya dan mendirikan pesantren baru.

BACA JUGA:Ini Dia Galaxy S24 Series! The First Smartphone dengan Galaxy AI yang Dihadirkan Samsung ke Indonesia

Pesantren tersebut didirikan di Blok Balangko, Bojong, kecamatan Cilimus yang lokasinya tidak jauh dari Desa Timbang.

Meski tidak ada keterangan tertulis, tetapi kuat dugaan Pesantren Terpadu Al Mutawally didirikan sekitar tahun 1860.

Di lokasi tersebut juga dibangun sebuah langgar dengan nama Sirojurrosyidin Ath-Thohiriyyah yang sampai saat ini masih ada.

Bahkan, langgar tersebut sudah berkembang menjadi Masjid Sirojurrosyidin Ath-Thohiriyyah dan menjadi tempat bagi warga setempat untuk belajar Agama Islam, baik mengaji hingga mempelajari Kitab Kuning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: