Caleg Gagal Kena Apes di Kuningan, Pembunuhan Berencana pun Terbongkar, Terancam Pidana Seumur Hidup

Devara Putri Prananda, caleg gagal yang menjadi dalang pembunuhan berencana. Proses rekonstruksi di salah satu kafe di Kota Cirebon.-Raden Dedi Haryadi-radarkuningan.com
Keterangan ini, dibenarkan oleh Wadireskrimum Polda Jawa Barat, AKBP Indra Hermawan menyebut motif dari pembunuhan berencana ini adalah cinta segitiga.
BACA JUGA:Takut Diusir Penumpang Lain Akibat Tingkah Anabul, Inilah 3 Cara Membawa Kucing Mudik Naik Bus!
"Motifnya cinta segitiga. Devara memberi syarat kepada Didot, kalau mau hubungannya kembali, harus menghabisi Indriana," kata AKBP Indra Hermawan saat ditemui radarkuningan.com di Kota Cirebon, Jumat, 8, Maret 2024.
Eksekusi tersebut kemudian dijalankan oleh Didot yang mengajak Muhammad Reza selalu eksekutor pada 20 Februari 2024.
Mereka menyewa mobil Toyota Avanza dan berpura-pura mengajak Indriana Dewi jalan-jalan ke sebuah kafe di Sentul, Kabupaten Bogor. Namun, sepulang dari kongko itu, Indriana dihabisi di jalan sepi yang berada di Kecamatan Babakan Madang.
Caranya, dicekik dari belakang oleh Muhammad Reza saat Didot berpura-pura buang air kecil. Cekikan selama 15 menit itu, kemudian membuat Indriana meregang nyawa.
BACA JUGA:Kenali 3 Jenis Ular Hitam Kecil yang Sering Ditemukan di Lingkungan Rumah, Waspada No.2 Berbahaya!
Mereka lalu menuju Jakarta untuk menjemput Devara. Kemudian keesokan harinya yakni, 21, Februari 2024 sekitar pukul 12.30 WIB melanjutkan perjalanan ke Cirebon dan merencanakan pembuangan jenazah.
Perjalanan ditempuh lewat Jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali). Kemudian tiba di Kota Cirebon dan sempat singgah di E-Space Caffe yang berada di Jl Tentara Pelajar.
Di tempat itu, mereka sempat istirahat selama 1,5 jam dan merencanakan rute ke Kabupaten Pangandaran via Kabupaten Kuningan, Ciamis, Kota Banjar.
"Mereka sempat buka Google Maps. Dan ke Pangandaran ternyata harus lewat Kuningan," kata AKBP Indra Hermawan melanjutkan keterangan di sela olah TKP yang dilaksanakan di E-Space Caffe Kota Cirebon.
Perjalanan kemudian diteruskan oleh kelompok ini ke Kabupaten Kuningan. Untuk mengelabui, jenazah Indriana ditempatkan di kursi paling belakang. Seolah-olah sedang tertidur dan tubuhnya juga dikenakan selimut.
Naas, kesialan mulai menimpa. Mobil yang mereka gunakan tiba-tiba mogok. Lantas terpaksa harus menggunakan towing untuk dibawa sampai ke Kabupaten Ciamis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: