Sudah Di Nyatakan Punah Selama Puluhan Tahun, Apakah Benar Harimau Jawa Masih Belum Punah?

Sudah Di Nyatakan Punah Selama Puluhan Tahun, Apakah Benar Harimau Jawa Masih Belum Punah?

harimau jawa-pinterest-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM- Harimau adalah salah satu spesies kucing besar yang hidup liar di alam, ada beberapa jenis Harimau yang hidup di belahan dunia salah satunya adalah Harimau Jawa.

Harimau Jawa atau Panthera tigris sondaica adalah salah satu jenis hewan endemik pulau Jawa yang kini di nyatakan punah.

Harimau Jawa dinyatakan punah pada sekitar tahun 1980an, akibat perburuan dan juga perluasan wilayah pertanian.

Meskipun sudah punah puluhan tahun lamanya beberapa orang meyakini bahwa Harimau Jawa masih belum punah sepenuhnya.

BACA JUGA:Dianggap Punah dan Kembali Lagi! Yuk Cari Tahu 4 Penyebab Harimau Jawa Punah di Masa Lalu

Hal ini di perkuat dengan adanya bukti sambel rambut atau bulu harimau yang ditemukan di Sukabumi Jawa Barat

Wirdateti salah satu anggota Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa adanya temuan sehelai rambut Harimau Jawa di pagar pembatas antara kebun rakyat dengan jalan desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat. 

“Rambut tersebut ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip Harimau Jawa yang dikabarkan telah punah, pada malam hari 19 Agustus 2019.

Ripi adalah seorang penduduk lokal yang berdomisili di desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat,” tutur Peneliti yang akrab disapa Teti tersebut kepada Humas BRIN pada Minggu (24/03).

BACA JUGA:Sebelum Hasil Tes DNA, Peneliti Ini Sudah Dapat Foto Harimau Jawa Sejak Lama

Dari serangkaian analisis DNA komprehensif yang telah dilakukan, Teti dan tim menyimpulkan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan adalah species Panthera tigris sondaica atau Harimau Jawa.

Termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen Harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) pada 1930. 

Menurut Teti, keyaknian tersebut diperkuat oleh prosedur ilmiah lainnya yang telah dilakukan. Selain menemukan rambut, dari lokasi tersebut juga ditemukan bekas cakaran mirip harimau yang semakin menguatkan Teti untuk melakukan observasi lanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: