Hajat Tutulak, Tradisi Unik Salah Satu Desa di Kuningan, Mulanya untuk Lindungi dari Kebengisan DI TII

Hajat Tutulak, Tradisi Unik Salah Satu Desa di Kuningan, Mulanya untuk Lindungi dari Kebengisan DI TII

Hajat Tutulak tradisi di Desa Karangtawang Kecamatan/Kabupaten Kuningan yang bernilai dari perlindungan dari DI TII. -Yayan Royani - Tangkapan layar-radarkuningan.com

BACA JUGA:Erick Thohir Bagikan Momen Pertemuan dengan Kiper Inter Milan Keturunan Indonesia, Kode Naturalisasi?

Gerombolan tersebut biasa meminta logistik pada warga desa. Logistik ini untuk bekal gerombolan tersebut bergerilya.

Apalagi di Kuningan gerombolan tersebut terkenal bengisnya. Terutama pimpinan DI/TII yang bernama Arsjad. Hanya sosok ini bisa ditembak mati oleh pakuka TNI pada tahun 1956.

Walaupun sosok bengis ini sudah mati, namun warga Karangtawang ketika itu masih ketakutan. Terutama dengan roh Arsjad yang masih gentayangan.

Karena itulah, warga desa itu setiap malam Jumat Kliwon selalu menggelar Hajat Tutulak. Masyarakat yakin dengan hajat itu, bisa terlindung dari roh jahat pentolan DI/TII Kuningan tersebut.

BACA JUGA:Apakah Kucing Bisa Khawatir Pada Pemiliknya? Yuk, Simak 5 Tandanya Berikut ini yang Bisa Bikin Baper

Arsjad merupakan pemimpin DI/TII Kuningan. Banyak tokoh DI/TII Kuningan yang terkebal bengis. Salah satu di antaranya adalah Arsjad.

Kebengisannya tercermin dari kelakuannya yang berani membumihanguskan sebagian perkampungan Karangtawang. Selain bengis, Arsjad juga terkenal  sebagai sosok yang sakti mandraguna.

Kesaktiannya itulah yang digunakan menakut-nakuti warga Karangtawang. Pada suatu ketika, Arsjad mengancam akan menghancurkan seluruh penduduk desa, apabila kepala desanya tidak memberikan logistik untuk gerombolan yang dipimpinnya.

Karena ketakutan, kepala desa menyerahkan logistik kepada gerombolan melalui Arsjad. Warga pun banyak yang terpaksa memberi kebutuhan pokoknya seperti beras, hasil perkebunan, dan ternaknya pada gerombolan tersebut.

BACA JUGA:Ini Dia 4 Cara Memelihara Kucing Liar Agar Jinak dan Patuh Pada Pemiliknya, Cocok Bagi Pemula!

Lantaran terlalu sering gerombolan DI/TII mengancam warga, TNI pun mengadakan serangan balik. Dengan taktik pagar betis, kelompok separatis ini bisa dilumpuhkan. Arsjad pun terbunuh di tangan TNI.

Terbunuhnya Arsjad pun sangat dramatis. Sosok yang terkenal, bengis, pemberani dan sakti itu bisa ditembus  peluru anggota TNI. 

Arsjad tertembak di kawasan pemakaman keramat. Ternyata di tempat itulah, kesaktian Arsjad luntur. Tidak perlu susah payah, Arsjad pun bisa dihabisi.

Mendengar Arsjad tewas, masyarakat Karangtawang kemudian menggelar tradisi tolak bala, Hajat Tutulak. Tujuannya untuk menghindarkan masyarakat dari teror roh jahat Arsjad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: