Hajat Tutulak, Tradisi Unik Salah Satu Desa di Kuningan, Mulanya untuk Lindungi dari Kebengisan DI TII

Hajat Tutulak, Tradisi Unik Salah Satu Desa di Kuningan, Mulanya untuk Lindungi dari Kebengisan DI TII

Hajat Tutulak tradisi di Desa Karangtawang Kecamatan/Kabupaten Kuningan yang bernilai dari perlindungan dari DI TII. -Yayan Royani - Tangkapan layar-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Salah satu desa di Kabupaten Kuningan ini, dulu memiliki tradisi yang unik. Namanya Hajat Tutulak. Mulanya tradisi ini digunakan untuk melindungi diri dari kebengisan gerombolan DI TII.

Adalah masyarakat Desa Karangtawang sekitar tahun 1940-1960, masih menggelar tradisi Hajat Tutulak.

Desa ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan/Kabupaten Kuningan. Terletak di perbatasan antara Kecamatan Kuningan dengan Garawangi. 

Apakah tradisi ini masih berlangsung? Sepertinya tradisi karuhun ini jika masih ada yang melakukannya, digelar secara tertutup. Sebab, tradisi ini pernah dilarang, karena mengandung kesyirikan.

BACA JUGA:3 Resep Makanan Kucing Sehat dan Lezat Buatan Sendiri

Hajat Tutulak adalah tradisi para karuhun masyarajat Karangtawang untuk menolak bala. Selain itu juga untuk menghindari roh jahat yang mengintai masyarakaf Karangtawang.

Hal ini seperti dijelaskan oleh Edi S Ekadjati dalam bukunya yang berjudul “Tulak Bala: Sistem Pertahanan Tradisional Masyarakat Sunda dan Kajian Lahirnya Mengenai Budaya Sunda”.

Tradisi ini dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat desa, setingkat rukun tetangga (RT). Hajat ini digelar di area terbuka. Biasanya di halaman rumah sesepuh desa.

Hajat ini digelar di saat tertentu. Biasanya pada setiap  malam Jumat Kliwon. Waktunya tidak lama, antara pukul 17.30 WIB – 18.00 WIB.

BACA JUGA:Masih Momen Lebaran, Ini Nih 5 Rekomendasi Wisata Keluarga di Kuningan, yang Wajib Dikunjungi!

Dalam ritual hajat itu, tuan rumah akan menyediakan sesaji komplit. Terdiri dari nasi tumpeng, rokok cerutu, gula batu, tangkeuh, kemenyan, bara api atau parakuyun dan ingkung ayam atau hayam bakakak.

Mengapa masyarakat Karangtawang menghidupkan tradisi Hajat Tutulak? Ketika itu tradisi itu digelar lantaran untuk melindungi diri. Terutama dari serangan gerombolan DI TII.

Ketika itu, banyak warga Karangtawang yang menjadi  korban penculikan gerombolan bersenjata tersebut. Bahkan hingga sekarang, ada korban penculikan yang tidak diketahui keberadaannya.

Bukan hanya menculik, gerombolan pemberontak tersebut, juga kerap mengacaukan pemukiman. Tak segan-segan mereka membakar rumah milik warga yang tidak mau menyerahkan upeti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: