Ketika Areal Gunung Ciremai Terbakar, Bagaimana Cara Macan Tutul Jawa Bertahan?
Macan tutul Gunung Ciremai terekam camera trap. -TNGC-radarkuningan.com
BACA JUGA:Keluarga Ungkap Kondisi Terkini Acep Purnama di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Ada Kabar Gembira
Para aktivis dari LSM Akar ini ketika itu sedang membuat alur sekat bakar di lereng utara Ciremai. Alur itu berada di sekitar Blok Batuarca, pada ketinggian sekitar 850 meter di atas permukaan laut.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh aktivis dati LSM Akar lainnya yang akrab dipanggil Piit. Mereka membenarkan keterangan Cineur yang melihat macan kumbang hitam di tempat itu.
“Di sini saya dan rekan tim dari unsur masyarakat peduli api (MPA), juga sempat melihat ada dua ekor macan kumbang lari melintas," ujar Piit.
Blok Batuarca memang menjadi tempat berkemah tim pembuat sekat bakar. Ketika melintasi jalur masuk hutan di sekitar Blok Karangdingding, lereng utara gunung tersebut, mereka mendapati macan kumbang.
Tentang keberadaan macan tutul dan macan kumbang di kawasan gunung ini, sebelumnya juga sempat diyakinkan beberapa orang pejabat Balai TNGC. Seperti yang disampaikan Mokh Ridwan Efendi dan Mufrizal.
Menurut mereka, kamera trap otomatis yang dipasang pihaknya di beberapa titik lereng Ciremai, sempat merekam beberapa objek foto macan tutul dan macan kumbang. Kedua satwa tersebut tampak melintas di depan lensa kamera tersebut.
Foto hasil rekaman kamera trap di beberapa titik lereng Gunung Ciremai itu, merupakan bukti bahwa di kawasan gunung berapi tertinggi di Jawa Barat itu, masih dihuni kedua jenis macan tersebut.
Hanya saja, jumlah populasi kedua jenis macan tersebut sejauh ini belum diketahui pasti.
BACA JUGA:Ini Kelebihan Memelihara Anjing Yang Harus Kamu Ketahui, Lebih Loyal Daripada Kucing!
Butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui populasi, perkembangbiakan, termasuk habitat macan tutul dan kumbang di Gunung Ciremai ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: