Kemana 7.810 Penumpang Bandara Husein Sastranegara Pindah? BIJB Kertajati Rata-rata Hanya 2.000-an per Hari

Kemana 7.810 Penumpang Bandara Husein Sastranegara Pindah? BIJB Kertajati Rata-rata Hanya 2.000-an per Hari

Penumpang dari Bandung atau Bandara Husein Sastranegara belum sepenuhnya pindah ke Bandara Kertajati.-Dokumen-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM – Pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka (KJT), ternyata tidak serta merta membuat penumpang pindah.

Setidaknya ada lebih dari 7 ribu penumpang dari Bandara Husein Sastranegara yang belum beralih menggunakan Bandara Kertajati.

Sehingga target jumlah penumpang harian di BIJB Kertajati yang sekitar 7.000 menurut kepala Bappeda Jawa Barat, masih sulit tercapai. Sebab, rata-rata hanya melayani 1.589 penumpang per hari.

Dikutip dari paparan Ibnu Syabri, KK Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB, kemungkinan besar masih banyak masyarakat yang belum memilih Bandara Kertajati.

BACA JUGA:Buat Kecoak Pergi dan Menjauh, Ini Dia 5 Rekomendasi Tanaman Hias Pengusir Kecoak Dari Rumah

Ibu Syabri mengutip data dari Bandara Husein Sastranegara sebelum perpindahan ke BIJB pada tahun 2019.

Rata-rata jumlah penumpang di Bandara Husein per hari yakni 9.050 Pax (domestik) dan 810 pax (internasional),  sehingga total 9.860 pax.

Setelah perpindahan ke BIJB Kertajati, rata-rata jumlah penumpang adalah 1.440 pax (domestik) dan 810 pax (int),  total 2.050 pax.

“Kemana 7.810 atau 79,2 persen penumpang Bandara Husein Sastranegara pindah?” tanya Ibu Syabri dalam paparannya di Cirebon, Selasa, 30, April 2024.

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini Dia 5 Tanaman Yang Tidak Disukai Oleh Kecoak, Bisa Usir Kecoak Secara Alami

Dia memperkirakan hanya sekitar 25,6 persen yang pindah ke BIJB Kertajati atau 2 ribuan penumpang saja.

Sedangkan sisanya yakni 5.810 atau 74,4 persen memilih terbang dari Jakarta baik lewat Bandara Halim Perdanakusumah atau Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Di luar persoalan itu, Ibu Syabri meyakini bahwa Bandara Kertajati mempunyai potensi menjadi game changer yang signifikan bagi perekonomian Rebana dan Jabar.

Sebab memiliki kemampuannya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, menarik investasi, dan menghubungkan wilayah dengan pasar regional, nasional dan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: