Sejarah Desa Manis Kidul Kuningan, Jejak Langkah Para Raja dan Wali

Sejarah Desa Manis Kidul Kuningan, Jejak Langkah Para Raja dan Wali

Sejarah Desa Manis Kidul Kabupaten Kuningan yang berawal dari Kerajaan Keindraan. -Pemdes Manis Kidul-radarkuningan.com

RADARKUNIGAN.COM - Desa Manis Kidul, sebuah daerah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyimpan cerita sejarah yang menarik dan kaya. 

Dari era kerajaan hingga zaman penjajahan, Manis Kidul telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting yang membentuk identitas dan karakter masyarakatnya saat ini.

Sejarah Desa Manis Kidul berawal dari masa Kerajaan Keindraan, di bawah kepemimpinan Ratu Reshi Manikmaya.

Pada zaman itu, manusia cenderung tinggal dekat sumber air, dan pemukiman kecil berkembang menjadi desa-desa yang lebih besar.

BACA JUGA:4 Resep Camilan Simpel dan Enak Ala Rumahan, Cocok Banget Disajikan Saat Kumpul Keluarga

Naskah Carita Parahyangan mencatat bahwa pada tahun 490 Saka atau 568 Masehi, Dukuh Peundeuy, sebuah dusun di daerah ini, dihuni oleh Reshi Makandriya, seorang murid dari Reshi Guru Manikmaya.

Perjalanan waktu membawa ke masa pemerintahan Prabu Menak Koncarya alias Kantong Maralah, yang mendirikan Kerajaan Mandala Manir pada tahun 570 M.

Kerajaan ini berdiri bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Galuh Medang Kamulyan di Ciamis. 

Pada era Kerajaan Muladarma, Prabu Dharmariksa, seorang sesepuh, memerintah Dukuh Peundeuy.

BACA JUGA:Tikus Dijamin Lari! Inilah 5 Jenis Hewan yang Dapat Dipelihara untuk Mengusir Tikus di Rumah

Putri Triwulan, seorang tokoh penting, merupakan buyut dari Sang Raga Suci, yang keturunannya mendirikan Kerajaan Kutamandaraka pada tahun 723 M, dirajai oleh Ciung Wanara atau Sang Manarah.

Nama Manisri, yang menjadi cikal bakal nama Maniskidul, muncul pada era Kerajaan Saunggala.

Manisri, keturunan Sang Darmawulan, menyamar menjadi Lutung Kasarung untuk menyelamatkan Purbasari, putri dari Ciung Wanara, pendiri Kerajaan Saunggala. 

Pada tahun 1373 M, Prabu Siliwangi III Sang Dewa Niskala dari Kerajaan Galuh singgah di Dukuh Peundeuy, meninggalkan jejak sejarah berupa situs batu gajah dan sumur tujuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: