3 Fakta Ular Banteng, Menyukai Daerah Kering dan Menjadi Andalan bagi Para Petani
Ular banteng hidup di hutan dan daerah yang kering--Prefik
RADARKUNINGAN.COM - Ular banteng sesuai namanya ia mengeluarkan suara alaminya seperti dengusan banteng. Nama ilmiah Ular banteng adalah Pituophis catenifer sayi.
Pituophis dari kata Yunani ialah ‘kasihan’ dan ophis berarti ‘ular’. Catenifer dari bahasa Latin maksudnya ‘pembawa rantai’ mengacu pada pola tubuh ular ini.
Sayi diambil dari nama naturalis Amerika, Thomas Say.Populasi ular banteng membentang di Amerika Utara dari Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.
Di Amerika Serikat, mereka ditemukan di semua negara bagian kecuali bagian tenggara. Di Kanada, mereka ditemukan di Saskatchewan dan Alberta.
Ular banteng berada di padang rumput tinggi, sabana, ladang tua dan sepanjang tepi sungai.
Di malam hari, ular berlindung di liang mamalia, tumpukan batu dan celah batu di lereng bukit berbatu.
Di samping itu, ular ini menyukai daerah kering dan hutan jenis konifera.
Ular banteng melakukan penggalian liang atau merampas liang hewan pengerat.
BACA JUGA:Nasib Stefano Beltrame di Ujung Tanduk, Mantan Pemain Juventus Ini Terancam Nganggur Lagi
Bentuk kepalanya membantunya untuk menggali tanah yang gembur.
Ular banteng tidak berbisa dan menjadi andalan para petani, lho. Seberapa menarik kah hewan ini?. Simak lebih lanjut ya.
Pertama, Mereka berciri 40 bercak besar di punggungnya berwarna hitam, cokelat, kemerahan, putih dengan latar belakang kuning dan krem.
Ular dewasa berukuran besar memanjang 8 kaki, tubuhnya kokoh dan beratnya antara 2 dan 3 pon bahkan sampai hampir 10 pon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarkuningan.com