Wajib Ketahui, Inilah Tanaman yang Dapat Merusak Ekosistem Alami Taman, Merepotkan

Wajib Ketahui, Inilah Tanaman yang Dapat Merusak Ekosistem Alami Taman, Merepotkan

Penting untuk memperhatikan penyebaran tanaman invasif seperti Ligustrum china untuk menjaga keseimbangan ekosistem alami yang sensitif, ya. --Rina Indrawani - Tangkapan layar

RADARKUNINGAN.COM - Taman menjadi tempat di mana berbagai macam tanaman memperlihatkan keindahannya.

Akan tetapi, meski terlihat menarik, ternyata ada beberapa tanaman yang sebaiknya kamu hindari sebagai koleksi hayati di taman.

Beberapa tanaman mempunyai sifat invasif yang bisa mengambil alih area tumbuh, merusak ekosistem alami, hingga berisiko mengeluarkan racun pada lingkungan sekitarnya.

Memilih tanaman untuk taman bukan hanya tentang estetikanya, tapi juga tentang bagaimana bertanggung jawab terhadap lingkungan.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Tanaman Hias Memiliki Keharuman, Bisa Jadi Aromaterapi dan Penenang Pikiran di Rumah!

Berikut adalah beberapa tanaman hias yang sebaiknya gak dijadikan koleksi taman. 

Pertama, Tanaman invasif seperti Bradford Pear (Pyrus calleryana 'Bradford') bisa merusak ekosistem alami dengan cepat.

Meski mempunyai keindahan bunga yang memikat dan pertumbuhan yang cepat, tanaman ini bisa tumbuh sangat besar sampai menutupi area yang luas.

Kalau dibiarkan, Bradford pear dapat mengambil ruang dan sumber daya yang seharusnya tersedia untuk tanaman dan hewan lokal lainnya.

BACA JUGA:Apakah Maarten Paes Bisa Dimainkan di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026? Ternyata Ini Jawabannya

Keberadaan tanaman hias yang invasif ini dapat mengganggu keseimbangan alami ekosistem, lho.

Mereka bisa menekan pertumbuhan tanaman asli, mengurangi keanekaragaman hayati, serta mengganggu rantai makanan lokal.

Tanaman ini juga cenderung tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan sehingga membuatnya sulit untuk dikendalikan atau diberantas setelah menyebar.

Kedua, Ligustrum china (Ligustrum sinense) merupakan contoh lain dari tanaman yang bisa merusak ekosistem alami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarkuningan.com