Sejarah Desa Sampora Menjadi Tempat Penempatan Senjata Modern Masa Penjajahan Belanda
Sejarah Desa Sampora menjadi tempat senjata modern masa penjajahan Belanda di Bukit Pasir Ekek.-daerah.sindonews.com-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM- Kuningan merupakan kabupaten yang memiliki destinasi wisata alam di Jawa Barat, salah atunya terdapat di Desa Sampra.
Mengutip laman desa-sampora.kuningankab.go.id mengenai deskripsi singkatnya, secara administrasi Desa sampora ini berada di wilayah Cilimus, Kabupaten Cirebon.
Terdapat berbagai batasan wilaya seperti sebelah utara yang berbatasan dengan Desa Silebu dan Desa Halimpu (Cirebon), kemudian sebelah selatan berbatasan dengan Desa Caraca.
Pada sebelah Barat terdapat Desa Kaliaren serta pada sebelah Timurnya berbatasan dengan Desa Wanayasa (Cirebon). Terdapat luas wilayah sekitar 211,210 Ha/2,1 KM2, diketinggian 500 Mdpl beriklim tropis.
BACA JUGA:Hutan Kota Caracas, Rekomendasi Tempat Wisata Alam Gratis, Yang Bisa Kamu Kunjungi! Ini Informasinya
Secara administrasi, terdapat 28 RT dan 10 RW yang dibagi 5 Dusun, seperti Dusun Manis, Dusun Pahing, Dusun Pon, Dusun Wage dan Dusun Kliwon. Dari nama Dusunnya ini sangat unik.
Jika ditelisik sejarahnya Desa Sempora, bahwa terdapat kelompok keluarga yang kehidupannya sebagai petanidan bermukim pada daerah sekitaran sawah yang disebut Sampora Lebak.
Letak Desa ini sangat strategis yang berada di jalur jalan Kuningan Cirebon, sehingga didaerah daratan banyak penduduk yang bermukim, dan dahulu rumah terletak disawah kini berpindah pada daerah daratan.
Nama Desa Sampora Menurut Pakar Sejarah
Memiliki makna dari kata 'lembur Sampeuran' yang mengartikan banyak penduduk pendatang bermukim hingga berkeluarga di Desa Sampora.
BACA JUGA:Lagi! Terjadi Pencurian Sepeda Motor di Kramatmulya Kuningan, Pelaku Terekam CCTV
Sampora ini diambil dari kata 'Sampeu Ngora' hal tersebut menggambarkan pada waktu penjajahan Jepang terjadi kelaparan.
Pada wilayah Desa Sampora yang memiliki luas daerah terdapat tanaman ketela pohon masih muda sehingga sebagai bahan makanan pokok pengganti nasi pada masa penjajahan.
Selain itu Sampora juga diambil dari kata 'Sampeureun Jalma Ngora' memiliki arti tempat berkumpulnya anak-anak muda ketika waktu pementasan hiburan kesenian sunda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: