Babarit di Cijoho, Sekda Dian Rachmat Yanuar Makan Bareng Nasi Kebuli

Babarit di Cijoho, Sekda Dian Rachmat Yanuar Makan Bareng Nasi Kebuli

Sekda Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar menghadiri di tradisi babarit yang dilaksanakan di Kelurahan Cijoho.-Andre Mahardika-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Tradisi Babarit juga dilakukan  di RT 15 dan 16 Kelurahan Cijoho, Kabupaten Kuningan.

Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan Tahun Baru Islam 1446 H, kemeriahan acara tampak dari warga memadati jalan raya setempat.

Pada kesempatan tersebut, Sekda Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar, mewakili PJ Bupati, hadir di tengah-tengah warga.

Ia ikut menikmati sajian nasi kebuli lengkap dengan, sambel, dan urab bersama warga yang berjejer di sepanjang Jalan Demang, Lingkungan Buana, Kelurahan Cijoho.

BACA JUGA:Tradisi Babarit, Ratusan Warga Kelurahan Winduherang Kuningan Makan Bareng di Jalan Raya

Sekda Dian menyampaikan bahwa tradisi Babarit merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan.

Termasuk kecukupan makanan dan minuman, serta permohonan perlindungan dari bencana.

Selain itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi dan persaudaraan di antara warga.

"Melalui kebersamaan ini, kita dapat menumbuhkan rasa kepedulian sosial. Hal ini terlihat nyata di lingkungan Buana, Kelurahan Cijoho. Untuk itu tradisi seperti ini  agar dijaga dan  dirawat, dan dilestarikan oleh generasi muda ditengah arus perkembangan jaman  yang serba digital," harapnya.

BACA JUGA:'Kode Halus' Ole Romeny untuk PSSI, Ada Info Ini dari Erick Thohir dan Sumardji: Kita Sabar Menunggu

Sekda Dian menuturkan kegiatan babarit yang bersaman dengan menyambut Tahun Baru Islam 1446 H, semoga menjadi momen bagi umat Muslim untuk melakukan refleksi diri dan mengevaluasi perjalanan spiritual agar menjadi pribadi yang lebih baik.

"Dalam perjalanan ini, semoga kita dapat memahami tiga dimensi waktu, yakni  Nyoreang mangsa ka tukang (mengenang hari kemarin), Ngaji diri kiwari (instropeksi diri di hari ini), dan Pikeun mapag mangsa rek datang (untuk menggapai masa yang akan datang)," sebutnya.

Lurah Cijoho, Eman Sulaeman, S.Sos., mengatakan bahwa kegiatan serupa juga berlangsung di lingkungan lainnya. Ia  merasa bangga dengan kekompakan para ketua RT dan masyarakat dalam menjaga tradisi ini.

"Selain sebagai bentuk syukur, kegiatan ini juga menjadi penghormatan melalui doa yang dipanjatkan untuk para orang tua kita yang telah mendahului," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: