Oh Ternyata! Dubes Belanda Sudah Restui Naturalisasi Timnas Pusat ke Timnas Cabang, Welcome!

Oh Ternyata! Dubes Belanda Sudah Restui Naturalisasi Timnas Pusat ke Timnas Cabang, Welcome!

Dubes Belanda, Lambert Grijns menyambut baik kebijakan naturalisasi pemain yang dilakukan PSSI untuk Timnas Indonesia.-Erick Thohir/Ig-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Dubes Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns restui naturalisasi pemain dari timnas pusat ke timnas cabang.

Sebagai orang Belanda yang punya kedekatan dengan Indonesia, Lambert Grijns tak mempersoalkan kebijakan naturalisasi pemain keturunan.

Apalagi, masyarakat Belanda sebenarnya punya kedekatan dengan Indonesia. Bahkan, Grijns mengaku lahir di Bogor.

"Saya lahir dan besar di Bogor, baru pada usia 8 tahun pindah ke Belanda. Saya kuliah di Bandung 2 tahun, sebenarnya seperti magang kerja di sana. Ada hubungan dengan ITB," kata Lambert, dikutip radarkuningan.com dari DipTalk, Selasa, 6, Agustus 2024.

BACA JUGA:Thailand Tegur Vietnam yang Protes Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Thailand: 'Levelnya Sama'

Bahkan, kata dia, kentalnya hubungan historis membuat pekerjaan Duta Besar untuk Indonesia sangat terhormat.

Sebab, pekerjaan ini ada hubungan emosional, tapi kadang juga sensitif.

"Kalau saya dari Belanda saya ke sini, saya bilang pulang kampung. Kalau timnas bermain, saya nonton," selorohnya.

Grijns mengaku, sudah mengetahui ada kebijakan naturalisasi dari PSSI untuk meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.

BACA JUGA:Mulai Rp 3 Jutaan Aja! Ini 5 Rekomendasi Tablet yang Pas Buat Kerja

Bahkan Belanda pun tidak mempersoalkan hal tersebut. Mengingat adanya hubungan historis kedua negara.

"Ternyata ada beberapa ya yang sekarang ada 9 atau 11. Saya pikir kebanyakan mereka orang Belanda, tapi latar belakang keturunan Indonesia," tuturnya.

Bahkan Grijns tak ragu menyebut bahwa hubungan antara kedua negara sangat erat. Mengingat banyak orang Indonesia yang bermukin di berbagai kota di Belanda.

"Mungkin ibunya orang Indonesia atau kakeknya yang pindah ke Belanda tahun 1950-an. Karena campuran ini, jadi loyalitasnya ada. Dalam hati saya pikir mereka ada hubungan dekat dengan Indonesia," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: