Program Kuningan Caang Terkendala, 40 Persen Lampu PJU Mati
Petugas dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan sedang bekerja keras memperbaiki lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dari program Kuningan Caang yang mengalami kerusakan atau tidak berfungsi.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan
BACA JUGA:Tradisi Ngobeng Balong: Simbol Solidaritas Sosial Antar Warga
Kerusakan diakibatkan banyaknya komponen listrik yang terkena air hujan. Seperti magnetic kontector, photo cell, dan MCB. Ada juga yang diakibatkan jaringan tertimpa pohon tumbang, atau dahan pohon.
"Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab kerusakan komponen listrik yang mengalami kerusakan. Air hujan yang terus-terusan mengenai komponen listrik membuat kerusakan tak dapat dihindari," sambungnya.
Untuk bisa mengatasi permasalahan yang ada, pihaknya dihadapkan oleh beberapa kendala sehingga perbaikan jadi terhambat.
"Karena itu, kami berusaha melakukan perbaikan sesuai kemampuan lantaran keterbatasan anggaran," kata Khadafi.
Dia menambahkan, penyebab lain jalan kabupaten atau poros kecamatan yang sudah terpasang lampu PJU namun tidak terang adalah banyaknya pohon-pohon yang menghalangi pencahayaan sinar lampu.
Kondisi ini mengakibatkan jalan tidak terang secara maksimal, dan perlu dilakukan pemangkasan pohon secara berkala agar terangnya lampu PJU bisa maksimal karena tidak terhalang kerimbunan pepohonan.
"Hingga sekarang kami selalu patroli dan melakukan perbaikan lampu PJU. Kami berupaya maksimal memenuhi permintaan warga yang melapor kalau PJU di wilayahnya dalam kondisi rusak," ujarnya.
Di tengah keterbatasan yang dihadapi, pihaknya juga tetap menjalankan tugas jika ada keluhan dari warga tentang lampu PJU.
"Seperti pengaduan dari warga Desa Cibuntu, Kecamatan Cigandamekar yang melaporkan lampu PJU di perbatasan desa mati total sudah beberapa bulan. Kami langsung mengirimkan petugas untuk memperbaiknya. Alhamdulillah sekarang sudah kembali menyala," terang Khadafi.
Khadafi mengakui jika kinerja bidang yang dipimpinnya mengalami kendala yang mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat kurang maksimal.
Salah satu kendalanya adalah hanya memiliki satu unit kendaraan operasional pemeliharaan dan itu pun jangkauannya terbatas.
“Untuk ketinggian hanya maksimal aman di ketinggian 10 meter, sedangkan banyak PJU terutama di jalan provinsi dan jalan nasional memiliki ketinggian tiang PJU lebih dari 10 meter. Apabila dipaksakan akan sangat berbahaya bagi keselamatan anggota," terangnya.
Kendati begitu, pihaknya berusaha bekerja hampir 24 jam dari pagi sampai malam melakukan proses pemeliharaan PJU.
"Ini juga terbatasnya anggaran pemeliharaan dan jumlah personel yang rata-rata tenaga harian lepas," pungkas Khadafi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: