Tradisi Ngobeng Balong: Simbol Solidaritas Sosial Antar Warga
Ratusan warga antusias mengikuti tradisi "Ngobeng Balong" atau menangkap ikan di Desa Susukan, Kecamatan Cipicung. -Agus Sugiarto-Radar Kuningan
KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Tradisi Ngobeng Balong yang masih digelar di Kabupaten KUNINGAN, memiliki makna simbol solidaritas antar warga.
Puluhan bahkan ratusan warga yang turun ke balong atau kolam untuk menangkap ikan, menjadikan suasana lebih ceria diselengi gelak tawa.
Baru-baru ini, tradisi ngobeng balong digelar di Desa Susukan, Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan.
Selain merupakan acara rutin, ngobeng balong digelar sekaligus bentuk syukuran atas keberhasilan Dr H Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriana pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 kemarin.
BACA JUGA:Informasi Pengobatan Tradisional Ida Dayak di Kuningan Dipastikan Hoax
Pasangan Dian-Tuti, berhasil memperoleh suara terbanyak dan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kuningan untuk periode 2025-2030.
Gelaran tradisi yang melibatkan puluhan masyarakat tersebut, mendapat apresiasi dari Anggota Fraksi PKS DPRD Kuningan, Kang Yaya.
Menurut Kang Yaya, inisiatif warga Desa Susukan dalam melestarikan tradisi lokal yang kaya akan nilai budaya, harus menjadi contoh bagi daerah lain.
Kan Yaya menilai, tradisi ini lebih dari sekadar hiburan, melainkan simbol solidaritas sosial yang memperkuat hubungan antar warga.
"Tradisi ini harus kita lestarikan. Selain menjadi momen hiburan, ini adalah cara kita menjaga tali silaturahmi," ucap Kang Yaya, dikutip dari Radar Kuningan, Sabtu 4 Januari 2025.
Dijelaskannya, masyarakat yang sering dilibatkan dalam suatu acara dengan cara massal, bakal membangkitkan rasa sosial yang sangat tinggi.
"Dengan kegiatan seperti ini, kita bisa saling berkomunikasi, bercanda, dan mempererat persaudaraan,” ujarnya.
Ia juga mendorong agar tradisi ini dijadikan agenda tahunan tidak hanya di Desa Susukan, tetapi juga di desa-desa lain di Kuningan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: