H Udin Akhirnya Terpilih Jadi Ketua HKTI Kuningan

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Usai menemui deadlock, DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) KUNINGAN, akhirnya dipimpin oleh H Udin Kusnedi.

DPC HKTI Kuningan kini resmi memiliki kepengurusan baru untuk periode 2025-2030. Sosok H Udin Kusnedi dipercaya menakhodai organisasi ini.

Dengan visi besar, dirinya bertekad meningkatkan ketahanan pangan serta kesejahteraan para petani di Kuningan, Jabar.

Penetapan H Udin Kusnedi sebagai Ketua DPC HKTI Kuningan berdasarkan hasil validasi dan verifikasi, yang tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Pimpinan Daerah HKTI Nomor: Kep-006/DPD HKTI-JB/II/2025.

BACA JUGA:Sudah 18 Ekor Kambing Mati, Penembak Jitu Buru Anjing Liar di Kecamatan Japara

Keputusan ini juga melibatkan tim formatur yang bertanggungjawab dalam proses pembentukan kepengurusan. 

Yakni terdiri dari H Yayat S Andhie (Sekretaris Umum DPD), Budiarti (Wakil Ketua OKK), Juandi (Anggota Formatur), Deddy Adiyono (Anggota Formatur), serta Dr IrDeden Gandana (Wanhat). 

Pada kesempatan itu, dilakukan pula penandatanganan Pakta Integritas sebagai wujud komitmen pengurus dalam menjalankan amanah demi kemajuan sektor pertanian.

Dalam sambutannya, H Udin Kusnedi menegaskan bahwa HKTI Kuningan siap menghadirkan berbagai inovasi guna memperkuat sektor pertanian.

BACA JUGA:Penembak Jitu Perbakin Kuningan Beraksi, Satu Malam Lumpuhkan Lima Ekor Anjing Liar di Hutan Cengal

"Kami akan membuat berbagai terobosan, mulai dari optimalisasi produksi pertanian, penguatan sektor peternakan, penyediaan pupuk yang lebih terjangkau, hingga pemberian bantuan sarana dan prasarana pertanian," ucap H Udin, Selasa 18 Februari 2025.

Dilanjutkannya, semua ini bertujuan agar ketahanan pangan semakin kuat dan kesejahteraan petani meningkat.

Senada dengan hal tersebut, Sekretaris DPC HKTI Kuningan Enda Sukenda menekankan, pentingnya sinergi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan besar organisasi. 

"Kami siap bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun komunitas petani, demi menciptakan pertanian yang lebih maju dan berdaya saing," ungkap Enda.

Sumber: