B2SA, Program Pemkab Kuningan Untuk Mencegah Gizi Buruk

B2SA, Program Pemkab Kuningan Untuk Mencegah Gizi Buruk

BACA JUGA:Line Up Yamaha Racing Indonesia 2025, Siap Tempur di Level Kompetitif Internasional

"Program B2SA ini tidak hanya berfokus pada kecukupan pangan, tetapi juga bagaimana masyarakat mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi, dan aman. Dengan pola konsumsi yang baik, kita bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mengatasi permasalahan gizi," jelasnya.

Sebagai bentuk implementasi B2SA, masyarakat didorong untuk memanfaatkan potensi pangan lokal yang kaya akan nutrisi. 

Misalnya mengganti konsumsi nasi dengan sumber karbohidrat alternatif seperti ubi, jagung, atau singkong, yang memiliki kandungan serat tinggi.

Selain itu, masyarakat juga diajarkan menyusun menu B2SA yang seimbang, seperti sumber karbohidrat yakni nasi merah, singkong rebus, atau jagung. Sumber protein yakni ikan, tahu, tempe, atau telur.

BACA JUGA:Tegas! Bupati Kuningan Ancam BUMD Merugi Bakal Dibubarkan

Lalu sumber vitamin dan mineral melalui sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, serta buah lokal seperti pisang dan pepaya Sumber lemak sehat seperti kacang-kacangan atau minyak kelapa alami.

Tak hanya itu, masyarakat juga didorong untuk memanfaatkan pekarangan rumah guna menanam sayuran atau beternak ikan lele sebagai sumber protein. 

Dengan diversifikasi pangan ini, diharapkan ketahanan pangan keluarga meningkat dan ketergantungan pada satu jenis makanan tertentu berkurang.

"Kami berharap masyarakat mulai menerapkan pola makan B2SA dalam keluarga. Dengan pemanfaatan pangan lokal, kita bisa memastikan setiap keluarga mendapatkan asupan gizi yang cukup dan mencegah kasus gizi buruk di Kuningan," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: