KUNINGAN, RADAR KUNINGAN - Keberadaan Gunung Ciremai menyimpan segudang cerita menarik. Salah satunya tentang Nyi Pelet atau Nini Pelet.
Keberadaan Nyi Pelet tidak lepas dengan keberadaan gunung berapi di Kabupaten Kuningan, yakni Gunung Ciremai.
Menurut legenda, Nyi Pelet merupakan wanita cantik yang memiliki kesaktian, namun ilmu yang dimilikinya dari golongan hitam.
Salah satu pertarungan terbesar Nyi Pelet, adalah ketika adu kesaktian dengan Ki Buyut Manguntapa.
Pertarungan Ki Buyut Manguntapa di Lambosir itu, berakhir dengan kekalahan Nyi Pelet.
BACA JUGA:Terkuak, Asal usul Putra Bungsu Ridwan Kamil
Berkat bantuan bala tentara Keraton Pakungwati, Ki Buyut Manguntapa berhasil melenyapkan Nyi Pelet beserta para pengikutnya dari muka bumi.
Tapi kemenangan Ki Buyut Manguntapa itu, menelan korban tewas ratusan jiwa dalam pertarungan dahsyat itu.
Raibnya istana, pengikut dan Nyi Pelet itu sendiri tersimpan dalam ingatan masyarakat setempat bersamaan dengan letusan Gunung Ciremai pada 3 Februari 1698 silam.
Semenjak menghilangnya Nyi Pelet, masyarakat sekitar kaki Gunung Ciremai kembali hidup seperti semula.
Kehidupan berjalan normal dan terasa tenang tanpa teror Nyi Pelet. Para petani kembali bekerja di ladang dan sawah tanpa rasa khawatir.
BACA JUGA:Pohon Soekarno Tumbuh Subur di Padang Arafah, Tempat Berteduh Jamaah Haji
Para pedagang bebas berniaga aneka hasil bumi di pasar. Sementara para orang tua dan gadis tak lagi merasa was-was kekasihnya jadi korban Nyi Pelet.
Saat itu, satu hal yang menakutkan masyarakat ialah Kumpeni. Sebab, sang penjajah bangsa itu kerap kali menindas rakyat dengan membeli hasil bumi dengan harga sangat murah atau mengambil paksa.
Namun para pamong praja atau pemimpin seperti Demang, Kuwu, dan Lurah hanya menonton.