"Dari hasil rontgen, kunci itu ada di lambung," kata Deden.
Untuk melakukan pengambilan kunci tersebut, lanjut Deden, harus dilakukan melalui cara endoskopi.
Hal itu, harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah anak maupun spesialis bedah lainnya.
"Karena itu kami rujuk ke RS Gunung Jati Cirebon," tukas Deden.
BACA JUGA:Kabupaten Kuningan Menuju Smart City, Bersaing Dengan 50 Kota Lainnya di Indonesia
Deden mengakui, pasien tersebut tidak memiliki BPJS Kesehatan. Karena itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan dan mengajukan pasien itu sebagai penerima bantuan iuran (PBI) atau peserta bukan penerima upah (PBPU) Pemda.
"Jadi preminya dibayar oleh pemda. Cuma tidak bisa langsung. Itu aktifnya 1 Oktober 2022," kata Deden.
Meski demikian, lanjut Deden, jika sebelum 1 Oktober 2022 pasien anak tersebut mengalami kondisi yang membutuhkan penanganan segera, maka tindakan bisa langsung dilakukan.
"Seperti misalnya kunci itu sampai turun ke ususnya atau ada infeksi, maka pihaknya akan melakukan operasi di RSUD Indramayu.
BACA JUGA:Pesik Kuningan vs Benfica Karawang Main Sore Ini, Berikut Harga Tiket Pertandingan
Seperti diberitakan sebelumnya, Zul tanpa sengaja telan kunci gembok ketika sedang tiduran.
Zul menjelaskan, dirinya hingga telan kunci gembok tanpa disengaja, terjadi pada Rabu 14 September 2022 malam silam.
Saat itu, Zul baru selesai mengerjakan tugas sekolahnya dan main handphone sambil berbaring.
Saat main handphone sambil berbaring, Zul juga memainkan kunci gembok dengan cara digigit.
BACA JUGA:Jadi Pengedar Sabu, Warga Awirarangan Dibekuk Polisi, 23 Paket Dibungkus Wadah Permen Karet
"Sayanya tuh ngantuk dan ketiduran, terus ngak sengaja kuncinya ketelan," kata Zul, Selasa 20 September 2022.