Rasa khawatir terus menyelimuti Lukas, hingga akhirnya meyambangi tenda sebelah yang diisi Fajar sama Zaki.
Lukas akhirnya menceritakan kepergian dua temannya tersebut kepada Fajar dan Zaki, hingga akhirnya berniat untuk mencari keberadaan mereka.
BACA JUGA:Ki Jagabaya Utusan kepada Prabu Siliwangi untuk Menagih Pajak ke Sunan Gunung Jati
"Jangan malam ini, banyak binatang buas," ujar Lukas menirukan saran dari Fajar.
Lukas yang tetap khawatir dengan keberadaan dua temannya tersebut, tidak bisa memejamkan mata hingga pagi hari, dan dua temannya tersebut belum juga kembali.
Kondisi puncak gunung sudah disinari matahari, mereka bertiga memutuskan untuk mencari, tetapi keberadaan dua temannya tidak bisa ditemukan.
Akhirnya, mereka sepakat untuk turun gunung dan melaporkan kepada warga tentang dua temannya yang hilang di puncak Gunung Ciremai.
Mereka akhirnya tiba di pos penjagaan yang berada di kaki gunung, lalu menceritakan kronologi hilangnya dua temannya tersebut.
BACA JUGA:Nama Asli Nyi Roro Kidul, Putri Kesayangan Prabu Siliwangi
Sore hari, akhirnya dibentuk dua tim SAR yang terdiri dari 10 orang untuk mencari keberadaan Hildan dan Raya.
Pencarian pun dimulai dengan memberangkatkan tim pertama naik puncak gunung, tetapi hasilnya nihil.
Sampai hari ketiga pencarian akhirnya dihentikan, mengingat kondisi medan yang berat karena guyuran hujan dan personil yang sudah mulai kelelahan.
"Disitu gua nangis, sambil memohon kepada tim untuk tetap mencari," kenang Lukas.
Tim SAR memberikan pengertian kepada Lukas dan dua temannya, bahwa proses pencarian tidak mungkin dilanjutkan.
BACA JUGA:Tiara Kartika Anak Kuntilanak Apakah Benar? Berikut Kisah Sesungguhnya
Akhirnya, Tim SAR meminta nomor telepon orang tua Hildan atau Raya untuk dihubungi dan memberikan kabar.